Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Nobu Bank milik taipan James Riady akan diakuisisi oleh perusahaan asuransi Korea Selatan, Hanwha Life. Bahkan, Bank Nobu melakukan merger dengan bank milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BAB).

Menurut The Korea Times, pemilik Nobu Bank yakni Lippo Group dan Hanwha Life telah menyetujui perjanjian jual beli saham (share purchase agreement/SPA) pada 3 Mei 2024, di mana Hanwha Life akan mengakuisisi 40% saham Bank Nobu dari Lippo Group.

Presiden dan Global Chief Officer (CGO) serta Wakil Ketua dan CEO Hanwha Life yaitu Kim Dong-won dan Yeo Seung-joo menghadiri penandatanganan perjanjian SPA. Sedangkan di Grup Lippo yang merupakan induk Bank Nobu, turut hadir CEO John Riady dan CEO MPC Adrian Suherman.

Hanwha Life dikatakan mengakuisisi Nobu Bank dengan tujuan menjadi pemain keuangan besar global.

Hanwha Life akan memperluas sinergi dengan menggabungkan kemampuan digital Hanwha dengan keahlian manajemen Lippo Group dalam bisnis perbankan.

Sebelumnya Hanwha Life juga telah menjalin sinergi dengan Lippo Group, dimana Hanwha mengakuisisi 62,6% saham Lippo General Insurance pada Maret tahun lalu.

Disusul dengan akuisisi lainnya oleh Hanwha Investment & Securities yaitu akuisisi saham Ciptadana Securities dan Ciptadana Asset Management Indonesia.

Namun di tengah rencana akuisisi, Bank Nobu sedang dalam proses merger dengan Bank MNC. Terkait hal tersebut, Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan OJK akan mendengarkan rencana jelas dari kedua belah pihak, Bank Nobu dan Bank MNC terkait nasib merger.

Rencana selanjutnya akan didengarkan terlebih dahulu. Penggabungan ini direncanakan oleh keduanya [Bank Nobu dan Bank MNC], bukan atas permintaan OJK. Jadi, harus ada komunikasi antara keduanya,” kata Dian kepada Bisnis. Selasa (7/5/2024).

Sebelumnya, Dian sempat mengatakan rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC merupakan point of no return yang merupakan harga mati dalam konsolidasi perbankan di Tanah Air.

Kabar merger kedua bank tersebut sudah beredar sejak awal tahun 2023. Sebelumnya OJK memperkirakan merger akan selesai pada Agustus 2023. Namun hingga akhir tahun 2023, merger tersebut belum rampung dan masih dalam proses. memengaruhi.

Kedua bank tersebut juga memberikan rincian kabar merger tersebut. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan MNC Bank Heru Sulistiadhi mengatakan perseroan akan mematuhi aturan OJK.

Soal merger, yang paling kompeten menjelaskannya adalah OJK,” ujarnya pada 22 April 2024.

Sekretaris Perusahaan NOBU Mario Satrio juga menyatakan perseroan sepenuhnya patuh dan patuh terhadap aturan OJK.

“Jika perseroan akan melakukan aksi korporasi, maka perseroan akan mematuhi ketentuan terkait aksi korporasi tersebut, termasuk ketentuan keterbukaan informasi,” jelasnya dalam keterbukaan informasi tertanggal 24 April 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel