Bisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersengat oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 6,25 persen saat rapat dewan gubernur (RDG) periode tersebut. . 19-20 Juni 2024. 

Setelah diumumkan pada pukul 14.35 WIB atau BI pada Kamis (20/6/2024), mengutip data perdagangan RTI, IHSG menguat 1,26% atau 85,05 poin ke 6.811,97. Sepanjang sesi tersebut, IHSG bergerak pada kisaran 6.728 hingga 6.821.

Investor memborong saham-saham raksasa perbankan seperti BBRI yang menguat 3,41 persen ke Rp 4.240 per saham, disusul BBCA yang menguat 3,31 persen ke Rp 9.350. Kemudian, saham BMRI menguat 2,61 persen ke Rp 5.900, disusul BBNI sebesar 2,33 persen ke Rp 4.400 per saham.

Analis MNC Securitas Harditya Vikasana mengatakan, keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6,25% sesuai perkiraan konsensus. Alhasil, IHSG pun diperkirakan akan menguat atau rebound.

“Kami yakin IHSG sendiri berpeluang untuk semakin menguat secara teknikal jika terjadi technical rebound dengan support di level 6.695 dan resistance di level 6.821,” kata Harditya kepada Bisnis, Kamis (20/6/2024).

Oleh karena itu, ia merekomendasikan pembelian saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan target harga Rp 4.310-4.440, disusul PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dengan target Rp 2.500 hingga 2.600 per saham. Selain itu, unit Pertamina, PT Elnusa TBK. (ELSA) juga direkomendasikan membeli dengan target Rp 420-426 per saham.

Selain BI rate, dia menyarankan investor untuk mencermati pergerakan nilai tukar rupee terhadap dolar AS dan harga komoditas. Namun menurut dia, nilai tukar rupee diperkirakan akan semakin melemah.

“Secara teknikal kami melihat pergerakan nilai tukar rupee kemungkinan akan semakin melemah sehingga kami mengkaji ulang target kami di Rp 16.425, jika dilintasi zona ini akan menuju ke Rp 16.490,” pungkas Harditya.

Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 15.00 WIB, suku bunga acuan BI ditutup melemah 0,40 persen menjadi Rp 16.430 per dolar AS. 

Kiwoom Securitas, Head of Consumer Literacy and Education Octavius​​Audi, mengatakan tren korektif IHSG seharusnya mulai membatasi diri dengan menunjukkan indikator RSI mendekati zona overshoot dan terdapat zona support di level tersebut. 6.700-6.750. 

“Oleh karena itu, kami memperkirakan akan terjadi rebound teknis dengan resistensi di level 6,878,” kata Audi kepada Business.

Menurut Audi, sentimen pidato 10 pejabat The Fed diperkirakan akan mempengaruhi spekulasi pasar, dan jika sikap The Fed hawkish maka akan mengirimkan sentimen negatif ke pasar saham. Berikut tindakan yang direkomendasikan Kivoom Securitas: PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN)

Pembelian spekulatif

Dukungan: Rp 11.500  

Kekuatan: Rp 13.100 PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)

Beli saat kelemahan: Rp 2.230—2.270

Dukungan: 2.120 Rp  

Resistensi: Rp 2.650 PT Mayora Inda TBK. (MYOR)

Pembelian bisnis

Dukungan: 2.320 Rp  

Resistensi: Rp 2.500

***

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel