Bisnis.com, JAKARTA — PT BYD Motor Indonesia akan mulai mengirimkan unit kendaraan listrik tahap pertama ke konsumen pada akhir Juni 2024. Harga resmi produk ini sudah diumumkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) yang digelar pada Februari lalu. . 2024.
Presiden PT BYD Motor Indonesia Eagle Jao mengatakan 1.500 unit akan dikirimkan ke konsumen pada tahap pertama. BYD juga akan menggelar perayaan serah terima pertama pada 30 Juni 2024 di Pantai Indah Kapuk 2.
“Kami sangat senang akhirnya bisa mengirimkan unitnya ke konsumen secara bertahap. “Kami mohon maaf dan terima kasih atas kesabarannya selama kami menunggu kedatangan kendaraan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/06/2024).
Kehadiran BYD di Indonesia ramai diperbincangkan sejak merek asal China tersebut diperkenalkan pada Januari 2024.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto menyambut baik acara pelantikan tersebut, namun hanya melalui rekaman video.
Soal waktu penyerahan, Zhao menjelaskan BYD harus melalui banyak mekanisme terkait komitmen dibandingkan investasi. Selain itu, BYD menjadi salah satu merek yang mendapatkan insentif impor berupa bebas bea masuk, sedangkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah.
Sementara itu, Perpres 79/2023 mengatur pengaturan terkait insentif perpajakan atas impor kendaraan listrik utuh (completely manufacturing vehicle/CBU). Zhao juga mengatakan, proses impor melalui sistem ini berbeda dengan impor mobil pada umumnya.
“[[] Pengiriman reguler gelombang pertama sebanyak 1.500 unit. “Pengiriman lainnya sedang dilakukan untuk pasar Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya baru saja menandatangani izin impor kendaraan listrik full built (CBU) kendaraan listrik dari BYD.
Bahlil menjelaskan, merek yang ingin mendapatkan insentif bebas bea impor CBU harus melakukan presentasi biaya investasi, jangka waktu investasi, dan kapasitas produksi.
“Usulan izin impor [BYD] saya tandatangani minggu lalu,” ujarnya di Multiroom DPR, Selasa (11/8/2024).
Proposal pengenalan kendaraan listrik di KRUB diajukan berdasarkan proses pelaksanaan investasi yang sedang berjalan. Apalagi, jumlah impor yang diberikan kepada BYD sekitar 10-20% dari total kapasitas produksi.
“Sekarang kita berikan sekitar 10-20% dari total kapasitas produksi, tapi saya tanda tangan [izinnya],” ujarnya.
Dalam pengapalan kendaraan listrik BYD asal China, anak usaha Pelindo yakni PT Indonesia Vehicle Terminal Tbk. (IPCC) ribu BYD Auto Co. berkaitan dengan pengenalan modul kendaraan listrik baterai (BEV). Ltd di Indonesia.
Direktur Operasi dan Teknik IPCC Bagus Dwipoyono mengatakan, sebanyak 2.301 kendaraan listrik BYD telah mendarat di IPCC sejak 3 Juni 2024 dalam tiga pelayaran terakhir.
Menurut dia, jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan pengapalan sebelumnya sebanyak 154 unit pada Desember 2023. Alhasil, hingga Januari 2023, total mobil listrik BYD (completely manufacturing/CBU) sebanyak 2.479 unit. oleh IPCC.
Ia mengatakan, aktivitas impor dan ekspor kendaraan akan meningkat, terutama untuk mobil listrik China yang belum memiliki pabrik di Indonesia.
“Apalagi BYD baru saja mendapat tawaran dari pemerintah untuk izin impor sekitar 20% dari kapasitas produksi [CBU],” kata Bagus dalam keterangannya, Jumat (21/06/2024).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google dan WA News