Bisnis.com, Jakarta – Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), terus melemah hingga mencapai level terendah Rp 50 per saham, dan kapitalisasi pasar GOTO sebesar Rp 340,2 triliun (IPO).
Berdasarkan catatan bisnis, GOTO menghimpun dana baru sebesar Rp15,8 triliun saat penawaran umum perdana, termasuk Rp13,7 triliun dari IPO, serta Rp2,1 triliun dari penjualan saham treasury.
Penggalangan dana ini mewakili kapitalisasi pasar sebesar Rp 400,3 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut kala itu menjadikan GOTO sebagai salah satu dari 10 penyedia dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kini, dua tahun setelah pencatatan saham pertama GOTO di pasar modal, kapitalisasi pasar GOTO sebesar Rp 60,07 triliun berdasarkan data penutupan pasar Rabu (19/6/2024). Nilai tersebut berkurang hingga 15% dari kapitalisasi pasar IPO GOTO.
Kepala Riset Sucor Securitas Polus Jimmy menjelaskan, penurunan saham GOTO disebabkan besarnya tekanan jual pasar seiring terkoreksinya IHSG dalam beberapa pekan terakhir. Jimmy mencermati beberapa faktor yang mungkin membuat investor menjual saham GOTO.
Pada Kamis (20/6/2024), Jimmy seperti dikutip, “Saya melihat ada beberapa faktor yang memberikan tekanan jual pada saham GOTO.
Faktor lainnya, menurut Jimmy, adalah peralihan ke portofolio ekuitas yang lebih baik, seperti bank-bank besar, dan menurunnya kepercayaan investor terhadap bisnis GOTO, terutama di tengah tantangan makroekonomi seperti saat ini.
Jimmy juga melihat potensi keuntungan besar dari saham GOTO dalam waktu dekat. Sucor Securitas masih mempertahankan rekomendasi Hold pada saham GOTO dengan target harga Rp 71.
“Investor diperkirakan akan lebih bingung saat ini dalam mempertimbangkan risiko dan keuntungan pasar, terutama untuk saham-saham dengan volatilitas tinggi seperti GOTO,” katanya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA