Bisnis.com, JAKARTA – Generasi Z kelahiran 1997 – 2012 memiliki ciri khas yang unik. Salah satu kelemahan yang dimiliki Gen Z adalah gaya hidup hedonis dan persepsi bahwa mereka tidak bisa mengelola keuangan dengan baik.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, cara apa saja yang dibutuhkan Gen Z untuk mengelola keuangannya dengan baik? Laporan website riset BPS Kementerian Keuangan pada Februari – September 2020, Gen Z mencapai 75,49 juta jiwa atau 27,94% dari total penduduk sebanyak 270,2 juta jiwa.

Sebagai generasi yang tergolong baru, hal ini berarti pada tahun 2024 sebagian populasi Gen Z mungkin belum lagi terjun langsung ke dunia kerja. Sebagai pekerja yang memulai karirnya dari bawah, sebagian besar Gen Z berpenghasilan rendah dan memiliki sedikit keterampilan, salah satunya adalah manajemen keuangan. 

Laporan dari bankouth.com menyebutkan bahwa Gen Z tidak berpengetahuan luas dan tidak baik dalam pengelolaan uang yang baik. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan generasi Z 44,04% atau lebih rendah 3,94% dibandingkan generasi milenial. Literasi keuangan sebesar 44,04% berada pada tingkat literasi keuangan yang rendah karena berada di bawah 60%. Cari tahu 7 tips finansial yang cocok untuk Gen Z: 1. Bicara terbuka soal uang

Gen Z senang bisa bertemu banyak orang. Berorientasi sosial, Gen Z terobsesi dengan segala sesuatu yang terbuka.

Dalam hal ini, orang tua bisa berbicara terbuka tentang keuangan, seperti cara mendapatkan uang, rencana 50/30/20, dll. Ini adalah cara yang baik bagi Gen Z untuk mempelajari pelajaran hidup.

Peluang lain yang mungkin dilakukan adalah mengajak Gen Z ke toko untuk mempelajari cara memilih berdasarkan harga, kualitas, pilihan, dan nilai. 2. Belajar menganggarkan

Gen Z dikenal boros dan terbiasa mengeluarkan uang untuk hal-hal yang tidak terduga. Dalam hal ini, orang tua harus mengajarkan kepada mereka tentang anggaran yang sebaiknya digunakan setiap bulan atau setiap hari.

Orang dewasa bisa mengajak Gen Z untuk berdiskusi dan berbincang mengenai anggaran yang sebaiknya diterapkan sepanjang hidup. Referensi terkait anggaran yang mencakup kebutuhan pokok, tabungan, dan barang-barang lainnya dapat Anda temukan pada daftar kebutuhan di masa depan.  3. Jadikan pengertian finansial sebagai pelajaran yang menyenangkan

Dalam memberikan pemahaman finansial kepada Gen Z, orang tua harus penuh kasih sayang dan terlibat. Anda bisa mengajak Gen Z untuk memanfaatkan hal-hal seru dalam pengelolaan keuangan.

Salah satunya adalah manfaat kupon belanja gratis. Voucher dan kupon belanja gratis dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan Gen Z dalam waktu sebulan.

Ajari Gen Z cara mendapatkan voucher atau kupon belanja gratis dengan mengikuti giveaway dan kuis di berbagai platform online. 4. Membawa orang ke dalam kepemilikan rumah

Pengertian kepemilikan rumah merupakan perbincangan yang sangat penting untuk didiskusikan langsung dengan Gen Z. Pembicaraan ini akan mencakup banyak hal yang merujuk pada kepemilikan uang, bisnis, properti dan perilaku lainnya.

Rumah merupakan kebutuhan terpenting yang dibutuhkan seseorang, sehingga Gen Z harus memahami setiap langkah dan menetapkan aturan. 5. Mengajarkan Gen Z untuk memulai dan mengembangkan bisnis

Jika pemahaman tentang konsep produksi dan manajemen keuangan sudah diterapkan, maka langkah selanjutnya adalah memulai perbincangan terkait bisnis atau memulai sebuah proyek. Memulai bisnis dan karir adalah tugas yang tidak dapat dilakukan oleh banyak orang.

Anda harus melawan zona nyaman, sikap egois, dan ketakutan pribadi Anda. Jadi, ketika Anda punya waktu luang, manfaatkanlah untuk mencari pengalaman kerja, magang, atau memulai bisnis online. Dengan ini, Gen Z akan terbuka dan memahami arti hidup yang sebenarnya. 6. Belajar dari kesalahan

Belajar dari kesalahan adalah saat berkah dan pertumbuhan dalam hidup. Kesalahan bisa membuat Anda berkembang dan bertanggung jawab atas segalanya.

Dalam hal ini, Anda bisa memantau tindakan para Gen Z, salah satunya ketika mereka melakukan kesalahan. Biarkan Gen Z belajar untuk berdiri dan memahami cara terbaik mengelola keuangannya dengan baik, sehingga bisa mempertanggungjawabkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Berikan Gen Z waktu dan ruang untuk mengerjakan isi hati dan pikiran mereka yang sebenarnya.  7. Pengembangan keterampilan

Mengembangkan keterampilan merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan. Masyarakat Gen Z dikenal sebagai masyarakat yang bekerja dan mengendalikan kemajuan zaman, salah satunya kemajuan teknologi.

Siapa pun dapat login dan menggunakan situs media sosial untuk mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya. Biarkan Gen Z berkreasi sekreatif mungkin untuk meningkatkan segala keterampilannya untuk berkembang, menghasilkan keuntungan, dan belajar tentang pengelolaan uang yang baik. (Maharani Dwi Puspita Sari)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel