Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai, mengajukan proses penawaran umum perdana (IPO) di bursa India.

Melansir Bloomberg, Senin (17/6/2024), Hyundai Motor Co. Di India, 142,2 juta saham ditawarkan, atau sekitar 17,5% dari jumlah yang ada. Hyundai berencana mengumpulkan dana sekitar $2,5 miliar.

Berdasarkan laporan Bloomberg sebelumnya, nilai tersebut akan menjadi rekor IPO terbesar di pasar saham India. Nilai Setara Asuransi Jiwa Corp. India mampu menarik dana sebesar 2,5 miliar dolar atau Rp 206 miliar pada tahun 2022.

Sesuai prospektus, Hyundai tidak akan menerbitkan saham baru. Selain itu, seluruh hasil kegiatan korporasi ini akan ditransfer ke induk perusahaan Hyundai di Korea Selatan.

Sementara itu, Hyundai memperkirakan akan bernilai hingga $25 miliar seiring dengan IPO-nya. FYI – Hyundai merupakan pabrikan dengan volume penjualan terbesar kedua di Tanah Air. Sekitar 80% penjualan pabrik di India berasal dari pasar domestik.

Berdasarkan prospektus, sebanyak 42,66 juta lembar saham korporasi tersebut akan ditawarkan kepada investor jangkar. Pembeli institusional yang memenuhi syarat, termasuk jangkar, akan menjual setengah dari penawaran. 

Setelah itu, sekitar 35% akan tersedia untuk investor swasta dan sisanya untuk investor non institusi.

Hyundai Motor India melaporkan pendapatan sebesar rupee 521,58 miliar dalam sembilan bulan yang berakhir Desember. Untuk tahun yang berakhir Maret 2023, pendapatan Hyundai sebesar Rp 603,1 miliar.

Beberapa sekuritas yang terlibat dengan Hyundai dalam aksi korporasi ini antara lain Kotak Mahindra Bank, Citigroup Inc., HSBC Holdings Plc, JP Morgan Chase & Co, dan Morgan Stanley, sesuai draf prospektus.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel