Bisnis.com, JAKARTA. Ratusan orang di Moskow, Rusia, dilaporkan menderita penyakit saraf langka yang diyakini disebabkan oleh salad makanan cepat saji. Selada tersebut terkontaminasi bakteri Clostridium botulinum.

Penyakit ini menyebabkan 121 orang dirawat di rumah sakit dan 30 orang memerlukan perawatan intensif. Kondisi ini jarang terjadi dan sangat berbahaya bagi kesehatan.

“Sebanyak 121 orang mencari pertolongan medis,” lapor Moscow Times, Rabu (19 Juni 2024).

Rosspozhivnadzor menduga kontaminasi bakteri tersebut mungkin berasal dari restoran cepat saji di Moskow, Kazan, dan beberapa kota lain yang menjual menu salad bernama “Kitchen on the District”.

Rosspozhivnadzor mengirim surat tentang penghentian sementara penjualan salad untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, restoran berhenti menyajikan salad dengan kacang kalengan dan meninjau menu lain untuk menghindari situasi serupa.

Anastasia menjelaskan, sejauh ini belum ada laporan kematian akibat penyakit tersebut. Meski demikian, pihaknya akan terus mengusut kasus tersebut. Hal ini juga ditegaskan oleh Kantor Kejaksaan Moskow, yang telah memulai proses pidana atas pelanggaran peraturan keselamatan konsumen.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bakteri ini menghasilkan toksin botulinum yang menyebabkan botulisme. Salah satu efek samping dari toksisitas ini adalah kerusakan saraf dan masalah kesehatan yang jarang terjadi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, botulisme bawaan makanan bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan antitoksin pada waktunya. Botulisme tidak menular pada manusia adalah kondisi yang sangat langka yang biasanya disebabkan oleh makanan yang tidak diproses dengan benar.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), botulisme dapat disebabkan oleh luka terbuka yang terkena spora penghasil racun. Begitu pula dengan masyarakat yang rentan menggunakan obat-obatan terlarang melalui proses penyuntikan.

Selain itu, suntikan saat prosedur kosmetik dapat menyebabkan botulisme pada manusia karena cairan yang disuntikkan dapat mengandung banyak racun.

Botulisme biasanya menyerang anak-anak antara usia 2 dan 8 bulan dan berkembang di usus anak. Penyebab utamanya adalah produk makanan yang terkontaminasi Clostridium botulinum. Pada tahun 2021, terdapat 82 kasus botulisme di Kawasan Ekonomi Eropa. Gejala botulisme:

1. Mulut kering2. Kesulitan menelan atau berbicara 3. Kesulitan bernapas 4. Kebingungan, muntah dan sakit perut 5. Gangguan otot sebagian 6. Gangguan penglihatan 7. Mudah lelah 8. Diare 9. Kelopak mata. Tidak bekerja. (Muhammad Sultan Kandiyas)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA