Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta investor memahami tujuan utama penggunaan kebijakan khusus regulator bursa (PPK FCA) yang merupakan salah satu pembatasan Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG). 

Pada akhir hari ini, Senin (10/6/2024), IHSG menguat 23,59 poin atau 0,34% ke 6.921,54. Posisi tersebut menunjukkan kinerja year-to-date (YtD) yang lemah sebesar 4,83% dan penurunan 5,86% selama tiga bulan terakhir. 

Berikut adalah indikator keuangan utama PT Barito Renewables Energy Tbk. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) di FCA PPK. Hal ini mengakibatkan kapitalisasi pasar Prajogo Pangestu meningkat dari Rp1.505,09 triliun menjadi Rp889,468 triliun. 

Dalam konteks ini, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, aksi jual rasa takut dilakukan sebagai bagian dari pasar. Oleh karena itu, semua kebijakan akan dijawab sesuai dengan situasi masing-masing trader. 

Oleh karena itu, semua undang-undang akan dijawab oleh masyarakat sesuai dengan situasi masing-masing orang. Dengan kita memahami maksud dan tujuannya, maka kita berharap jawabannya akan langsung dan positif, ujarnya. 

Nyoman mengatakan, setiap kebijakan yang dikeluarkan BEI berdampak pada kepentingan pelaku pasar. Di sisi lain, BEI juga terbuka menerima seluruh dokumen.

Namun, lanjutnya, setiap investigasi membutuhkan waktu untuk menentukan apa saja yang perlu diubah berdasarkan aturan PPK FCA. Selain itu, BEI perlu mendapatkan feedback dari pemangku kepentingan sebelum melakukan perubahan.  

“Semua poin yang kami berikan di BEI adalah untuk mendukung pihak-pihak yang terkena dampak pasar. Kami selalu melakukan riset dan kami siap merespons. Namun kenyataannya pembelajaran apa pun membutuhkan waktu,” tutupnya. 

Ia juga menerima masukan dari pemangku kepentingan akademik, akademisi, dan dokter dalam sistem. Ia pun berharap hal ini dapat membuat para pejabat lebih paham sehingga pasar menjadi lebih baik.

Di sisi lain, Pendiri Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan kebijakan PPK FCA digunakan untuk mengendalikan penurunan harga saham yang direspon negatif pasar dan meningkatkan volatilitas BEI.

Penurunan kapitalisasi pasar BREN juga mencerminkan hilangnya modal di pasar saham. Hal ini mengganggu perdagangan saham di BEI. 

“Pasar keuangan sedang turun, volatilitas IHSG meningkat, dan inefisiensi semakin meningkat. Untuk mengatasi masalah ini, Bursa perlu mengkaji ulang aturan FCA dan berkomunikasi secara jelas dengan investor untuk memulihkan kepercayaan pasar,” ujarnya. 

Hendra menambahkan, penerapan PPK FCA juga meningkatkan ketidakpastian di kalangan investor. Kebijakan-kebijakan ini sering kali dianggap sebagai pertanda adanya masalah serius pada toko tersebut, yang mengakibatkan peningkatan penjualan dan berkurangnya kepercayaan konsumen terhadap pasar ritel secara keseluruhan.

“Hal ini terlihat pada kasus saham BREN, dimana penggunaan FCA justru menyebabkan penurunan harga saham dan kapitalisasi pasar secara signifikan. Alih-alih menggunakan FCA untuk melindungi investor, justru sebulan mendapat kritik dari investor” .dia menyimpulkan.

————————————-

Penafian: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Pilihan mata uang sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh pilihan pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel