Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappen) Suharso Monoarfa mengatakan, program makan siang gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak perlu dikhawatirkan.

Sebab, sudah banyak negara lain yang menerapkan atau melaksanakan program ini juga. Karena program makan siang gratis ini merupakan praktik baik yang sudah ada di banyak negara di dunia, maka tergantung untuk siapa program itu diperuntukkan, ujarnya usai rapat kerja di Komisi XI DPR RI, Kamis (13). 2024).

Suharso menjelaskan, program yang diusung presiden terpilih itu bertujuan untuk meningkatkan gizi anak dan mengatasi permasalahan stunting di Tanah Air.

“Kalau yang jadi permasalahan sekarang adalah masyarakat tidak bisa memperbaiki gizinya untuk mengatasi penurunan tersebut, maka anak sekolah bisa mengonsumsi kalori yang dibutuhkannya [melalui program makan siang gratis], kenapa tidak?”

Seperti diketahui, fokus lembaga keuangan AS Morgan Stanley adalah meningkatnya beban fiskal pada pemerintahan berikutnya.

Menurut Morgan Stanley, arah kebijakan fiskal ke depan menimbulkan tambahan risiko ketidakpastian dalam jangka pendek, selain melemahnya nilai tukar rupee terhadap dolar AS.

Program makan siang gratis ini dinilai menambah beban keuangan negara. Alhasil, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight. 

“Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan, serta beberapa kelemahan di pasar valuta asing karena masih tingginya suku bunga AS dan prospek penguatan dolar AS,” kata ahli strategi termasuk Daniel Blake pada bulan Juni. Catatan Penelitian 10.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Saluran WA