Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan tingkat bunga pinjaman (TWP) 90 industri fintech P2P loan atau pinjaman online (nanas) membaik. Pada saat yang sama, tercatat 15 pinjaman dengan porsi kredit bermasalah yang tinggi yaitu lebih dari 5 persen.
Agusman, Kepala Pengawas Lembaga Keuangan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya di OJK, mengatakan pada April 2024, TWP90 tercatat sebesar 2,79%.
Indikator ini mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 2,94 persen. Tingkat kredit macet di industri P2P lending masih di bawah ambang batas 5%.
Penurunan TWP90 ini terutama disebabkan oleh penurunan nominal kredit macet dari Rp1,83 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp1,75 triliun pada April 2024, ujarnya dalam balasan tertulis, Selasa (11/06/2024).
Meski terjadi penurunan kredit bermasalah di industri, pada periode yang sama OJK mencatat 15 kredit dengan TWP90 di atas 5%.
Berdasarkan POJK 10/2022, TWP90 dihitung atas sisa pembiayaan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari sejak tanggal jatuh tempo atau termasuk dalam kategori pembiayaan macet.
Jumlah kredit macet tersebut mengalami penurunan lebih dari 5% dibandingkan kondisi November 2023 yang berjumlah 19 kredit. Sementara itu, jumlah penyedia pinjaman P2P yang berizin dan diawasi OJK saat ini berjumlah 100 pemberi pinjaman.
Agusman menambahkan, penurunan TWP90 pada April 2024 menunjukkan adanya perbaikan kualitas pembiayaan di industri P2P lending yang dapat berdampak pada terjaganya tingkat pendapatan para pemberi pinjaman, termasuk perbankan.
Untuk menghindari biaya pembayaran, OJK akan terus melakukan pengawasan terhadap penyelenggara, menyiapkan perubahan POJK 10/2022, serta berupaya mengembangkan dan memperkuat industri LPBBTI, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pengembangan dan Penguatan Industri LPBBTI Tahun 2023. – 2028 (lihat, ahli).
Penyaluran pinjaman berikat juga akan meningkat pada April 2024, naik 24,16% secara year-on-year (Y/Y) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Per April 2023, outstanding pembiayaan pinjaman P2P oleh fintech meningkat menjadi Rp50,53 triliun atau 30,64%. “Pada fintech P2P loan, saldo dana meningkat menjadi 24,16% pada April 2024 dengan nilai nominal Rp62,74 triliun,” kata Agusman.
Agusman mencatat, pertumbuhan outstanding pendanaan pinjaman P2P oleh fintech lebih cepat dibandingkan Maret 2024 yang pertumbuhannya mencapai 21,25%.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel