Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) pada beberapa perusahaan angkutan negara seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka. pada tahun 2025.

Erick menjelaskan, sebagian besar dana suntikan ini akan digunakan untuk menjalankan tugas pemerintahan. 

Rinciannya, KAI diusulkan menerima PMN sebesar Rp 1,8 triliun atau 4% dari total usulan PMN 2025 sebesar Rp 44,24 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk menambah rangkaian kereta api baru yang menjadi tugas pemerintah. 

BUMN transportasi lain yang diusulkan mendapat penyertaan modal negara adalah PT Pelayaran Indonesia (Persero) atau Pelni. Erick menawarkan PMN Rp 2,5 triliun untuk akuisisi satu set kapal baru.

Selain itu, ia juga mengusulkan suntikan dana kepada Inka yang akan digunakan untuk pembuatan rangkaian kereta api listrik (KRL). Sirkuit itu nantinya akan digunakan untuk PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter di KRL Commuterline Jabodetabek.

Usulan PMN ke Inka Rp 976 miliar untuk pembangunan KA KRL, kata Erick dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR yang dipantau di kanal YouTube, Jumat (7/6/2024). .

Selain itu, ia juga mengusulkan pemberian PMN kepada Perum Damri periode 2025 dengan menyebutkan suntikan dana ke Damri senilai Rp 1 triliun direncanakan untuk penyediaan bus listrik.

Sementara itu, tambah Erick, pihaknya juga berdiskusi dengan Kementerian Keuangan mengenai PMN melalui cadangan investasi APBN 2024 yang berjumlah Rp 13,6 triliun.

Salah satu BUMN yang diusulkan mendapat PMN 2024 dari alokasi dana cadangan investasi adalah KAI sebesar Rp 2 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mempercantik dan membeli satu set kereta baru.

Selain itu, Inka juga diusulkan menerima PMN Rp 1 triliun untuk perbaikan fasilitas pabrik dan mesin. Selain itu, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni diusulkan mendapat dana Rp 3 triliun untuk pembelian kapal baru mengingat armada perseroan sudah beroperasi lebih dari 30 tahun.

Sedangkan secara umum Erick mengajukan PMN untuk 16 BUMN pada tahun 2025 sebesar Rp 44,24 triliun. 

“Untuk APBN 2025, sesuai PMN kami usulkan Rp 44 triliun,” kata Erick.

Erick mengatakan, dari nilai tersebut, PT Hutama Karya (Persero) akan mendapat suntikan modal terbesar, yakni Rp 13,86 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap 2 dan 3.  

Posisi berikutnya adalah PT Asabri (Persero) yang diusulkan menerima PMN senilai Rp 3,61 triliun pada tahun 2025 untuk memperbaiki struktur permodalan. Erick mengatakan, usulan ini masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian Keuangan. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel