Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan dirgantara milik Elon Musk, SpaceX, menolak membangun perusahaan di Jakarta, ungkap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Elon ingin menjualnya hanya di Indonesia.
Ketua Tim Perizinan Telekomunikasi, Direktur Jenderal Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (DJPPI), Falatehan, mengatakan proses perolehan izin usaha Starlink Services Indonesia untuk beroperasi di Indonesia berjalan lancar.
Puluhan bolak-balik harus dilalui Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memaksa SpaceX membangun perusahaan tersebut di Indonesia, hingga akhirnya SpaceX menyerah.
“Kita ketemu mungkin puluhan, ada yang tidak mau punya PT, hanya ingin mengabdi pada Indonesia, dengan berbagai cara akhirnya punya PT, mengikuti aturan Indonesia dan sampai mendapat izin, Rabu (12/1). 6/2024) di Jakarta” ujar Falatehan pada acara bertajuk “Dampak Kehadiran Starlink Terhadap Industri Telekomunikasi dan Daya Beli Masyarakat”.
Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengamanatkan agar seluruh ketentuan regulasi (hak dan tanggung jawab sebagai penyelenggara telekomunikasi) berlaku sama bagi seluruh penyelenggara telekomunikasi.
Padahal, seharusnya ketentuan ini juga berlaku untuk Starlink tanpa kecuali, ujarnya.
Dalam perkembangannya, Starlink mendirikan perusahaan di Indonesia, namun tidak menerima banyak tenaga kerja dan investasi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi StarLinked Elon Musk di Indonesia bernilai 30 miliar dengan tenaga kerja hanya tiga orang.
“Jujur Starlink investasinya Rp 30 miliar dan itu data OSS. “Pekerjanya berjumlah tiga orang yang terdaftar,” kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Selasa (11/6/2024).
Selain itu, kata dia, Kementerian Investasi tidak menangani langsung penanaman modal yang dilakukan Starlink. Dia menyarankan agar pengurus Komisi VI meminta rinciannya ke Kementerian Teknologi.
Meski demikian, dia juga menjelaskan Starlink tetap tunduk pada regulasi dan izin usahanya akan diproses oleh Kementerian Investasi.
“Saya tidak berhubungan langsung dengan Starlink. “Tim saya belum pernah melakukan diskusi teknis mengenai Starlink,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel