Bisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan Selasa (6 November 2024) dan menembus level 6.900. Meski saham-saham berkapitalisasi besar melemah seiring melemahnya IHSG, saham BREN milik konglomerat Prajogo Pangestos justru berkinerja baik.
16.00 Merujuk data perdagangan RTI WIB, IHSG melemah 0,95% atau 65,85 poin pada penutupan 6.855,69. Selama sesi tersebut, indeks komposit berada di antara 6855 dan 6932. partikel untuk benda langsung
Pada akhir perdagangan, sebanyak 198 saham naik, 366 saham melemah, dan 215 saham stagnan. Nilai pasarnya tercatat sebesar 11.608 triliun dolar. partikel untuk benda langsung
Saham-saham bermodal jumbo (kunci utama) hari ini berada di zona merah, kecuali PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik Prajogo Pangestos naik 9,77% ke Rp 7.300 meski diperdagangkan di Panitia Pengawas Lelang Khusus Full Call (PPK FCA).
Sedangkan saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang dimiliki oleh raksasa Low Tak Kwong, turun 0,42 persen menjadi Rp 17.700 per saham. Disusul oleh PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) milik Panigoro Salim Group melemah 0,63% ke Rp 11.875.
Saham BBRI dan BBCA menjadi yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai transaksi masing-masing Rp 866,8 miliar dan Rp 643,4 miliar. Disusul oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar Rp501,6 miliar.
Sementara saham BBRI turun 1,36% ke Rp 4.340 per saham, disusul BBCA yang menguat 2,36% ke Rp 9.300 per saham, dan TLKM yang menguat 4,32% ke Rp 2.880 per saham.
Top gainer hari ini adalah PT Paperocks India Tbk. (PPRI) naik 28,37% ke Rp 181 per saham. Sementara PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) anjlok 50% ke Rp 1 per saham sehingga merugi besar.
Rati Mustikoningsi, pakar keuangan Ajaib Securitas, mengatakan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini berasal dari dalam negeri, karena pada awal pertemuan IHSG mendapat tekanan yang cukup besar, kemudian ia mengatakan penguatan tersebut didukung oleh gerakan support. . akan Di saham Barito Group Prajogo Pangestus. .
Secara terpisah, pelaku pasar juga merespons positif rilis Bank Indonesia (BI) yang melaporkan indeks kepercayaan konsumen (IKK) masih berada di zona optimis. IKK pada Mei 2024 sebesar 125,2, naik dari bulan sebelumnya sebesar 127,7.
Dari sudut pandang luar negeri, tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan (PDB) Jepang pada kuartal pertama tahun 2024 telah direvisi hingga 1,8 persen, setelah revisi awal sebesar 2 persen, kata Rathi dalam survei harian.
—
Disclaimer: Berita ini bukan merupakan dorongan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel