Bisnis.com, JAKARTA – Emiten unggas, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menyatakan sedang menjajaki ekspor produk unggas ke kawasan Timur Tengah.

Seperti diketahui, ketegangan geopolitik global sedang memanas di Timur Tengah, terutama pasca meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter, dan beberapa pihak menyalahkan Israel atas kecelakaan tersebut.

Meski demikian, Direktur CPIN Ferdiansyah Gunawan mengatakan pihaknya masih menjajaki ekspor ke Timur Tengah karena menilai ada potensi bisnis di sana.

Ia mengatakan, perseroan akan mengekspor ke Timur Tengah, khususnya Qatar, pada 2021. Namun setelah beberapa kali pengiriman saat ini tidak ada repeat order.

“Tapi untuk negara-negara Timur Tengah lainnya masih dikaji, jadi belum ada, tapi kesepakatannya masih kita pelajari,” kata Ferdiansyah dalam pengumuman publik CPIN, Selasa (21/5/2024).

Dari sisi rencana bisnis, CPIN mengumumkan belanja modal (capex) hingga Rp 1,5 triliun pada tahun ini. Belanja modal sebagian akan digunakan untuk pemeliharaan dan sisanya digunakan untuk ekspansi.

Untuk pemeliharaan, CPIN akan melakukan investasi penggantian mesin yang akan diganti dan kemudian memperbaiki gedung yang akan diperbaiki. Selain itu, CPIN berencana melakukan ekspansi di tiga industri seperti mesin pemerah susu, peternakan unggas, dan makanan.

Di bisnis pakan, perseroan akan ekspansi ke wilayah Makassar, Sulawesi Selatan. Kini sektor pertanian hanya berkembang ke wilayah-wilayah yang belum ada potensinya, termasuk pangan.

Direktur CPIN Ong Mei Sian menambahkan, pihaknya masih menyusun strategi menghadapi perubahan harga pakan dengan tetap memperhatikan pemantauan investasinya. Selain itu CPIN juga menggunakan fasilitas kredit dari bank yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan. 

“Meski bahan bakunya mahal, kami persiapkan jauh-jauh hari. Selain itu, persediaan kami jaga pada tingkat yang wajar dan tidak terlalu besar,” ujarnya. 

Terkait penerapan prakiraan tersebut hingga akhir tahun 2024, ia mengatakan perseroan terus memantau pasar, terutama terkait harga jual ayam broiler dan ayam kampung (DOC). 

“Tahun ini untuk saat ini kita sudah memberikan perhatian yang baik untuk memastikan target pendapatan 5 sampai 10%. Tentu saja, kalau harga ayam di akhir tahun masih bagus, bisa lebih,” pungkas Ong .

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel