Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah dengan ambles 3,48% menjadi 6.970,73 pada perdagangan pekan ini, 27 Mei hingga 31 Mei 2024. Meski begitu, rata-rata nilai tukar hariannya melonjak hingga Rp 18,12 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan indeks IHSG turun 3,48% menjadi 6.970,73 pada pekan lalu dari 7.222,38 pada pekan sebelumnya.
Pasar saham pun turun 4,35% menjadi Rp11,825 triliun dari Rp12,363 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa meningkat 34,47% menjadi 20,72 miliar lembar saham dari 15,41 miliar lembar saham pada akhir pekan lalu. Sementara itu, terjadi peningkatan rata-rata nilai tukar barang sehari-hari.
Kenaikan tertinggi pada minggu ini terjadi pada rata-rata nilai tukar harian sebesar 49,01% menjadi Rp18,12 triliun dari akhir pekan lalu Rp12,16 triliun, kata Kautsar seperti dikutip Sabtu (6 Januari 2024). .
Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian pada minggu ini turun 0,79% menjadi 1,130 juta transaksi dari 1,139 juta transaksi pada minggu lalu.
Pada akhir pekan ini yakni Jumat (31 Mei 2024), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 66,58 miliar, dan pada tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 6,25 triliun.
Ikatan apa pun jenis kelaminnya
Sementara itu, pada pekan ini Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan satu obligasi yaitu obligasi berkelanjutan 6 Mandiri Tunas Finance Tahap III 2024 yang diterbitkan oleh PT Mandiri Tunas Finance yang mulai dicatatkan BEI dengan nilai nominal Rp. 788.700.000.000,00.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menerbitkan pemeringkatan 6 obligasi Mandiri Tunas keuangan Tahap III Tahun 2024 yang didukung oleh idAAA (Triple A) dengan wali amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total obligasi dan sukuk yang diterbitkan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 41 penerbitan dari 29 penerbitan senilai Rp 42,77 triliun.
Total obligasi dan Sukuk yang diterbitkan di BEI berjumlah 556 penerbitan dengan nilai nominal beredar Rp 464,50 triliun dan US$50,049 juta diterbitkan per penerbitan.
BEI mencatatkan 186 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai nominal Rp5.983,72 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, BEI menerbitkan 10 rekor EBA senilai Rp 2,97 triliun.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.