Bisnis.com, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah ke level terendah sepanjang tahun 2024 di level 6.887,87. Pengamat pasar modal menilai ada sejumlah faktor yang melemahkan IHSG, antara lain penerapan dewan pengawas khusus full call Auction (FCA) dan dampaknya terhadap saham PT Barito Renewables Energy TBK. (otak) 

Menurut Pengamat Pasar Modal sekaligus Guru Besar Universitas Indonesia, Budi Francidi, salah satu penyebab pelemahan IHSG saat ini adalah BREN dan FCA. 

Apalagi rupee tertekan karena mencapai level Rp16.000 per dolar AS. Namun perkiraan dalam APBN 2024 adalah Rp15.000, kata Budi, Jumat (7/6/2024). , 

Menurut Budi, penyebab pelemahan IHSG lainnya adalah perkiraan kerugian Indonesia hingga tiga kali lipat pada kuartal I 2024. Defisit tersebut adalah defisit transaksi berjalan, defisit transaksi modal dan finansial, serta neraca pembayaran Indonesia. 

Padahal, lanjut Budi, defisit transaksi berjalan hanya terjadi pada kuartal IV 2023.

Budi juga mengatakan penerapan FCA tidak sesuai harapan dan investor tidak menyukainya. Budi juga menyadari bahwa FCA telah gagal mencapai tujuannya untuk mengurangi volatilitas dan meningkatkan transaksi sehari-hari.

Saat ini, menurut Budi, investor harus menggunakan analisa dan akal sehat dalam bertransaksi saham. 

“Jangan panik atau panik menghadapi hal ini. Sabar dan rasional menghadapi situasi saat ini,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel