Bisnis.com, JAKARTA – Baru-baru ini viral PP Muhammadiyah mengalihkan dana tabungan dan keuangan dari PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI untuk bank syariah lainnya. Otoritas Keuangan (OJK) menganggap wajar jika bank menarik uang nasabah dan menyarankan pentingnya likuiditas dan manajemen risiko.
Dian Ediana Rae, CEO Pengawasan Perbankan OJK, mengatakan jika nasabah menyetor Rp satu triliun di bank, maka bank harus siap saat uangnya ditarik. Namun perbankan harus memperhatikan pengelolaan likuiditas.
“Kami hanya ingin memastikan bank tersebut memenuhi kecukupan [likuiditas] kebutuhannya. Jadi manajemen likuiditas dan manajemen risiko harus tetap dijaga,” kata Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Senin (6 Oktober). , 2024 ). . ).
Kendati demikian, Dian menilai kondisi BSI saat ini masih sangat likuid. Padahal, menurut dia, kejadian yang terjadi saat ini hanyalah kesalahpahaman antara pihak bank dan nasabahnya.
“Kalau kita lihat alasan spesifiknya [transfer dana Muhammadiyah dari BSI], hanya pihak-pihak terkait yang tahu. Itu hanya proses komunikasi yang perlu ditingkatkan antara bank dan nasabahnya,” kata Dian.
Merujuk pada laporan keuangan, likuiditas pendanaan dan simpanan (FDR) BSI terlihat sebesar 83,05% per Maret 2024.
BSI memiliki dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp297,34 triliun dan pembiayaan Rp246,54 triliun.
Seperti diketahui sebelumnya, surat PP Muhammadiyah tentang konsolidasi keuangan di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dikirimkan pada 30/05/2024.
Surat tersebut meminta rasionalisasi aset simpanan dan pembiayaan BSI kepada bank syariah lain seperti PT Bank KB Bukopin Syariah, PT Bank Mega Syariah, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. dan kepada orang lain.
Mengenai alasan penyerahan uang tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, PP Muhammadiyah sangat berkomitmen mendukung perbankan syariah. Oleh karena itu, partai terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi permasalahan keuangannya.
“[Hal ini dilakukan] agar Muhammadiyah dapat berkontribusi dalam menciptakan persaingan yang sehat antar bank-bank syariah yang ada, apalagi dunia perbankan syariah bergabung dengan Muhammadiyah,” ujarnya pekan lalu (06/05/2024) melalui keterangan tertulis. ).
Sementara itu, Sekretaris Bisnis BSI Wisnu Sunandar mengatakan perseroan akan terus mengabdi dan mengembangkan perekonomian nasional untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah untuk kepentingan bangsa.
Terkait penyaluran dana ke PP Muhammadiyah, BSI berkomitmen untuk tetap menjadi mitra strategis dan siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya bagi usaha kecil dan menengah yang merupakan tulang punggung perekonomian negara, ujarnya baru-baru ini kepada Bisnis. minggu (5-6-2024).
Selain itu, Wisnu mengatakan BSI tetap berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani seluruh lapisan masyarakat, baik institusi maupun individu, untuk meningkatkan integrasi dan penyebaran pembiayaan syariah.
“Kami berupaya menjadi bank modern dan inklusif yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap berpegang pada prinsip syariah,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel