Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) akan fokus memperkuat bisnisnya sebagai leader sekaligus mengembangkan bisnis bancassurance pada tahun ini. 

Fabiola Noralita, Individual Business Manager IFG Life, mengatakan sektor korporasi memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan menjadi pilar utama penunjang bisnis atau core business. Segmen korporasi IFG Life sejauh ini menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa.

Fabiola dalam keterangan resminya, Minggu (6/9/2024), “Mayoritas pendapatan premi kami pada empat bulan pertama tahun ini didominasi oleh sektor korporasi yang didominasi oleh produk asuransi jenis tradisional yang fokus pada tentang perlindungan.” ). 

Sebagai bagian dari perusahaan induk asuransi, penjaminan, dan investasi Indonesia Financial Group (IFG), IFG Life terutama menyasar ekosistem badan usaha milik negara (BUMN), kata Fabiola.

Meski demikian, IFG Life tetap membuka peluang bisnis kerjasama dengan perusahaan di luar ekosistem BUMN. IFG Life sendiri memiliki sejumlah produk asuransi grup yang memberikan perlindungan bagi karyawan dan pesertanya.

Produk-produk tersebut antara lain asuransi jiwa, kecelakaan diri karyawan, perlindungan kesehatan dan penyakit kritis, serta tunjangan pasca kerja. Selain itu, Fabiola mengatakan pihaknya juga melihat saluran bisnis bancassurance juga memiliki potensi besar.

IFG Life telah melihat perkembangan yang signifikan sejak menjalin kemitraan pilihan dengan Bank Tabungan Negara (BTN).

“Kami terus melihat potensi besar di bidang bancassurance dan keagenan. Sejak kami menjalin kemitraan preferen dengan BTN, tahun ini kami akan memperluas interaksi dengan mitra perbankan lainnya.

IFG Life optimis pendapatan premi tahun ini akan tumbuh pesat dibandingkan tahun lalu. CFO IFG Life Ryan Deasthana Firman menambahkan, pihaknya siap memulai pengembangan bisnis pada tahun ini setelah selesainya amanah negara dalam proses pengalihan polis nasabah ke Jiwasraya.

“Kami bersyukur IFG Life berhasil memenuhi amanah pemerintah untuk menerima transfer polis dari Jiwasraya sehingga eks nasabah Jiwasraya dapat kembali merasakan manfaat polisnya. Ke depan, kami bisa lebih fokus untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan bisnis,” kata Ryan.

IFG Life mencatatkan pendapatan premi tahun lalu sebesar Rp 1,22 triliun. Ryan optimis kinerja pendapatan luar biasa tahun ini akan tumbuh positif, mengingat kinerja luar biasa IFG Life pada empat bulan pertama mencapai Rp 453,7 miliar. 

“Melihat kinerja hingga April, kami yakin pendapatan premi tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujarnya. 

Pendapatan premi IFG Life per April 2024 mencapai Rp 453,7 miliar. Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Produk asuransi tradisional, termasuk yang dipasarkan di sektor korporasi, menjadi penopang utama pendapatan anuitas. 

Produk ini menyumbang 95% dari total pendapatan premi, sedangkan produk Asuransi Unit atau Investment Linked (PAYDI) hanya menyumbang 5%.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel