Bisnis.com, Jakarta – Pelemahan indeks saham terpilih BUMN yakni IDXBUMN20 semakin dalam. Hingga penutupan perdagangan Selasa (4/6/2024), indeks pelat merah tahun ini sudah anjlok 10,54% dan mencapai level 372,44. 

Sebagai perbandingan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan 2,39% YtD, sedangkan indeks LQ45 turun 7,70% YoY. Sedangkan IDX30 hampir menyamai kinerja IDXBUMN20 dengan penurunan YtD sebesar 10,52%. 

Hendra Vardana, pendiri Stocknow.id, mengatakan ada dua faktor utama yang memberikan tekanan pada kinerja IDXBUMN20, seperti indikator perekonomian dalam negeri dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang memperburuk kinerja saham-saham pelat merah. Hasil.  

“Saham-saham sektor-sektor utama seperti energi, infrastruktur, dan keuangan yang dikelola BUMN sedang tertekan sehingga kinerja indeks juga akan terpengaruh,” kata Hendra saat dihubungi Bisnis, Selasa (4/6/2024).

Ia menambahkan, ketidakpastian keputusan pemerintah seperti subsidi atau tarif, serta perubahan kebijakan fiskal dan moneter juga berdampak pada saham BUMN yang kemudian tercermin dalam indeks.

Selain itu, faktor eksternal juga tidak bisa diabaikan. Perkembangan global seperti kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, perang dagang dan ketegangan geopolitik telah mempengaruhi pasar modal Indonesia, termasuk IDXBUMN20. 

Buruknya kinerja keuangan perusahaan pelat merah yang terdaftar di IDXBUMN20 juga menjadi penyebab utama. Jika laporan keuangan menunjukkan penurunan laba atau peningkatan beban utang, maka akan mempengaruhi harga saham, ujarnya. 

Hendra memperkirakan prospek IDXBUMN20 pada akhir tahun ini akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari kuatnya tanda-tanda pemulihan ekonomi, hingga insentif keuangan yang lebih menguntungkan bagi perbaikan tata kelola perusahaan BUMN. 

“Kebijakan moneter pemerintah dan Bank Indonesia yang akomodatif juga dapat membantu. Inisiatif perbaikan tata kelola perusahaan, restrukturisasi, dan efisiensi operasional BUMN juga dapat memberikan insentif positif,” tutupnya. 

Selain itu, ia mengatakan perkembangan positif di pasar global, seperti stabilisasi harga bahan baku dan meredanya ketegangan geopolitik, juga berpeluang mendukung pemulihan pasar saham, termasuk IDXBUMN20.

 

————————————————— —

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel