Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan utang Indonesia atas pengambilalihan saham mayoritas PT Freeport Indonesia bisa saja terhapuskan pada tahun ini.
Pada tahun 2018, Indonesia membayar $3,85 miliar kepada Freeport McMoRan Inc. melalui PT Inalum. (FCX) dan Rio Tinto akan membeli sebagian saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PTFI sehingga kepemilikan Inalum di PTFI meningkat dari 9,36% menjadi 51,23%.
Dana akuisisi tersebut diperoleh melalui penerbitan global bond senilai US$4 miliar atau sekitar Rp 57 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14.300 per dolar AS).
Jokowi mengatakan, pemerintah optimistis dalam waktu 4 tahun utang negara untuk pembelian pelabuhan bebas pasti akan terhapuskan.
“Insyaallah tahun ini terbayar. Apalagi harganya sekarang sudah 4 kali lipat dari saat kita membelinya karena harga tembaga dunia sudah naik drastis. Artinya, kita untung dan untung, untunglah saat itu. Pemiliknya siap memecat karena gejolak perekonomian saat itu,” kata Jokowi saat berpidato di agenda pembukaan Ansor Masa Depan, Senin (27/05/2024).
Dia menegaskan, proses akuisisi saham Freeport Indonesia dilakukan melalui skema bisnis.
Freeport bukan lagi milik Amerika, sudah milik Indonesia. Sudah milik kita dan pengambilalihannya pun tidak sedikit, pakai uang. Bukan pakai kekuasaan, tapi pakai uang. Kita ambil uang dari Amerika, kita bayarkan ke Freeport,” kata Jokowi.
Sementara itu, Jokowi juga memastikan pemerintah kembali menambah kepemilikan sahamnya di Freeport sebesar 10% hingga 61%.
“Sebentar lagi Insya Allah akan meningkat lagi 10% hingga 61% dalam beberapa bulan mendatang,” ujarnya di forum tersebut.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel