Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengusulkan tambahan anggaran Kementerian ESDM sebesar Rp1,2 triliun pada tahun 2025.

Arifin menginformasikan, Kementerian ESDM mengajukan anggaran sebesar 9,38 miliar dinar pada tahun 2025, lebih rendah dibandingkan anggaran tahun 2024 yang sebesar 6,7 miliar dinar.

Namun berdasarkan Surat Pembatasan Indikatif Bersama (SBPI) Menteri Keuangan no. S-346/MK.02/2024 dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Presiden Bapenas no. B-201/D.8/PP. 04.03.2023. Pada 5 April 2024, batasan yang ditetapkan Kementerian ESDM pada tahun 2025 hanya Rp 3,91 triliun.

“Berasal dari kekayaan bersih Rp3,13 triliun rupiah, PNBP unit produksi Rp282,01 miliar, dan BLU Rp493,59 miliar,” kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (6/5). 2024).

Dengan anggaran SPBI tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp3,91 triliun, Arifin mengatakan diperlukan tambahan anggaran untuk mengakomodir banyak kegiatan prioritas di Kementerian ESDM.

Pada pertemuan tripartit antara Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian ESDM, kegiatan utama seperti pembangunan jaringan gas bumi untuk 100 ribu keluarga SR, 10 ribu paket unit pertanian, dan 15 ribu paket perikanan unit dibahas.

Oleh karena itu, kami meminta Komisi VII DPR RI mendukung usulan penambahan anggaran yang dijamin dengan dana minimal Rp 1,2 triliun dalam risalah rapat hari ini. Bambang Haryadi tidak menerima laporan dan desa tidak mendapatkan listrik,” ujarnya.

Arifin menjelaskan, berdasarkan SPBI Tahun 2025, PNBP Royalti Minerba yang disebutkan dalam surat Menteri Keuangan No. S-168/MK.02/2024 dan penjualan hasil pertambangan (PHT) yang disebutkan dalam surat tersebut. tidak diambil oleh Menteri Keuangan no. S-238/MK.02/2024. 

Diketahui, PNBP Royalti Minerba sebesar Rp1,19 triliun akan disalurkan ke 6 unit eselon I Kementerian ESDM dan PNBP PHT sebesar Rp4,27 triliun akan digunakan untuk pembangunan Cirebon-Semarang (Cisem). dan pipa Dumai-Sei Mangke (Dusem).

Sementara itu, rencana kerja Kementerian ESDM tahun 2025 antara lain mencakup penerapan anggaran wajib seperti gaji, jasa perkantoran, PNBP dan BLU unit, serta alokasi anggaran fungsi pelatihan.

Selain itu, mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang mengatakan, dari usulan rencana kerja tahun 2025 sebesar Rp 9,39 triliun, sebesar 55,3% atau Rp5,19 triliun telah disisihkan untuk penelitian infrastruktur dan sumber daya alam. 

Antara lain untuk penyelesaian tahap pipa Cisem II Batang – Cirebon – Kandang Haur Timur dan Dusem, BPBL mendukung PLTS, PLTS, PLTMH dan PLTM, mitigasi bencana geologi, dan pemantauan gunung berapi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel