JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai titik terendah baru dalam empat tahun terakhir karena investor berupaya membatasi perdagangan di negara-negara berkembang.
Rupiah melemah 0,5% menjadi 16.293 dolar pada Rabu (5/6/2024), menurut Bloomberg. Penurunan tersebut membuat rupiah melemah sehingga mendorong Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan atau BI rate pada April 2024.
Bank sentral melakukan intervensi di pasar tunai dan pasar berjangka untuk mencegah melemahnya renminbi, kata Eddie Sucianto, kepala divisi pengelolaan aset moneter dan sekuritas BI.
“BI memastikan keseimbangan antara pasokan dan permintaan valas dengan masuk ke pasar,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg.
Gubernur BI Perry Vargio juga menyatakan akan terus berupaya menstabilkan nilai tukar dan mencegah arus keluar modal asing selama periode volatilitas. Perry memperkirakan pada tahun 2025, rubel akan berada di antara 15.300 dan 15.700 dolar per dolar AS.
Pembagian dividen dan musim haji ditengarai turut berkontribusi terhadap depresiasi rupee, serta menyempitnya neraca perdagangan. Rupiah juga merupakan mata uang dengan kinerja terburuk di pasar negara berkembang Asia pada kuartal ini setelah peso Filipina.
“Kekhawatiran terhadap melemahnya pasar negara berkembang terus membebani rubel,” kata ahli strategi FX Bank of Singapore, Moh Seon Sim.
Ia menambahkan, nilai tukar rupiah akan tetap kompetitif dalam jangka pendek, terutama saat pembagian keuntungan perusahaan Indonesia masih berlangsung hingga pertengahan Juli tahun ini.
Pelaku pasar juga akan mencermati data-data penting perekonomian AS pada minggu ini, termasuk data non-farm payrolls, untuk memandu arah rupee. Pasalnya, rupiah merupakan mata uang Asia yang sensitif terhadap dolar AS.
Ahli strategi valuta asing Bank Malaysia Bhd Alan Lau menambahkan pihaknya tetap mewaspadai meningkatnya risiko rupiah terhadap dolar.
Namun kami juga mewaspadai kemungkinan rilis data ekonomi AS yang lemah akan memberikan tekanan pada dolar dan memperkuat rupee, ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel