Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Ketua Dewan BP Tapera Basuki Hadimuljono mengaku menyayangkan kemarahan yang ditimbulkan atas rencana pelaksanaan Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
“Dengan kemarahan ini [soal program Taper], maksudnya saya sangat menyayangkannya,” kata Basuki saat ditemui di kompleks DPR RI, Kamis (6/6/2024).
Basuki mengatakan, pihaknya tidak akan terburu-buru melaksanakan program Taper jika dirasa belum siap.
“Kalau menurut saya pribadi, kalau belum siap, buat apa terburu-buru,” ucapnya.
Lebih lanjut, Basuki secara tersirat menjelaskan bahwa penerapan Tapera sebenarnya bukanlah hal yang kritis. Oleh karena itu, implementasinya mungkin tertunda.
Basuki juga menampik kabar bahwa pemerintah bersikap pasif dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat. Pasalnya, pemerintah telah memberikan subsidi selisih suku bunga melalui Program Bantuan Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dinilai cukup optimal.
Basuki menjelaskan, sejak pencairan FLPP pada 2010, total APBN yang dikucurkan mencapai Rp105 triliun.
“Jadi yang kita lakukan dengan subsidi bunga FLPP adalah Rp 105 triliun,” ujarnya.
Oleh karena itu, Basuki mengungkapkan, dirinya telah berbicara dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk menunda penerapan Tapera.
Apalagi kalau [ada usulan], misalnya DPR, Ketua MPR ditunda, menurut saya saya sudah menghubungi menteri, kita akan kerja sama, ”tegasnya.
Badan Penyelenggara Tabungan Perumahan (BP Tapera) mengungkapkan belum bisa dipastikan penarikan iuran program Tapera akan terjadi pada tahun 2027.
Komisaris BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menjelaskan, pihaknya saat ini belum memiliki rencana untuk melaksanakan perluasan wajib program Tapera sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) no. 25 tahun 2020.
Sebab, dewan masih bertugas untuk terus melakukan pembenahan tata kelola sebagai lembaga baru, ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/6/2024).
Padahal, tambah Heru, pihaknya tidak akan memaksakan program Taper kepada aparatur sipil negara (ASN).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel