Bisnis.com, Jakarta – Penerbit PTPP Properti Tbk, anak usaha BUMN Karya. (PPRO) dan PT PP Presisi Tbk. (PPRE) resmi merombak susunan kepengurusan perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), selaku Pengendali PPRO, dengan hormat memberhentikan Tammy Wiranatha Anwar dari jabatan Komisaris Utama. Posisi tersebut kemudian digantikan oleh Fakhr Uloom.
Dari jajaran direksi, pemegang saham PPRO menunjuk Andike Prabo sebagai direktur utama perseroan yang baru menggantikan Daniel Rinsani Pakpahan. Tidak ada perubahan pada jajaran direksi lainnya.
VP Corporate Secretary PPRO Afrilia Pratiwi mengatakan, perseroan mengucapkan terima kasih kepada Tommy Wiranata dan Daniel Rinsani atas jasa, tenaga, dedikasi, dan sumbangsih pemikiran yang telah diberikan Tommy Wiranata dan Daniel Rinsani.
“Tak lupa kami mengucapkan selamat kepada Komisaris Utama dan Direktur Utama yang baru atas bergabungnya keluarga PPRO,” kata Afrilia dalam keterangan resmi, Kamis (6/6/2024).
Selain perubahan susunan pengurus, rapat juga menyetujui agenda perubahan anggaran dasar yakni penyesuaian batas kewenangan perseroan. Hal ini diharapkan membuat PPRO lebih fleksibel dan berkesinambungan dalam pertumbuhan pasar. Susunan pengurus PPRO terkini adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama: Tommy Wiranata Anwar Komisaris Independen: Arianto Sutadi Komisaris Independen: Direktur Budiano Chief Executive Officer: Andike Prabowo Direktur Keuangan: Danny Budiman Direktur Tata Kelola Perusahaan dan HCM: Dayah Rahdiani
Perkembangan lainnya, PTPP juga merombak struktur kepengurusan PPRE dengan mencopot Indira Jaya Raja Gok Guk dari jabatan komisaris independen. Dengan keputusan tersebut, jumlah komisioner PPRE berkurang dari sebelumnya 4 kursi menjadi 3 kursi.
Rapat mewakili Direksi mengangkat Arzan sebagai Direktur Utama PPRE menggantikan I Gede Upeksa Negara. Rapat tersebut juga mencopot Yudi Setiawan sebagai Direktur Perencanaan Bisnis dan HCM sehingga jumlah direksi kini berjumlah 3 kursi.
Komisaris Utama PPRE Noor Rochamad mengatakan: “Kami mengucapkan terima kasih sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi PPRE atas jasa, tenaga dan pemikiran yang diberikan pada akhir RUPS Tahunan 2023.
Sebaliknya, rapat memutuskan untuk tidak membagi laba tahun buku 2023, sehingga laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 80,21 miliar, Rp 4,01 miliar atau 5 persen dari laba ditetapkan sebagai cadangan wajib. Sisanya atau Rp76,2 miliar dialokasikan sebagai laba ditahan.
Setahun terakhir, PPRE membukukan kontrak baru senilai Rp 6,7 triliun. Pembelian kontrak baru didominasi oleh dua lini usaha utama yaitu jasa pertambangan sebesar 65%, pekerjaan sipil sebesar 30%, sedangkan sisanya berasal dari perusahaan pendukung.
Arif Iswahyudi, Direktur Keuangan, Manrisk dan Hukum PPRE, mengatakan fokus perusahaan pada jasa pertambangan dan konstruksi masih berada pada jalurnya. Namun pendapatan dan laba bersih belum mencapai target yang ditetapkan perseroan.
Susunan kepengurusan PPRE terkini adalah sebagai berikut: Komisaris Ketua/Komisaris Independen: Noor Rochmid Komisaris: Albert SM Samingunsong Komisaris: M Zahid Direksi Direktur Utama: Arzan Direktur Keuangan & HCM: M Arif Aswahyudi Direktur Manajemen Bisnis Operasi Akhir: Rebemon
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel