Bisnis.com, JAKARTA – PT Yili Indonesia Dairy tidak hanya mendistribusikan produknya di 38 provinsi di Indonesia, namun kini produsen es krim Joyday telah memperluas pasarnya ke 16 negara dengan volume ekspor 1000 ton per tahun senilai US$2 juta. 

Yu Miao, Presiden PT Yili Indonesia Dairy, mengatakan seluruh produk Joyday Indonesia diproduksi di Greenland International Industrial Center (GIIC) di Kecamatan Cikarang, Bekas dengan kapasitas produksi 100 ton per hari.

“Saat ini Joyday Ice Cream telah tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia dan diekspor ke 16 negara antara lain Singapura, Filipina, Malaysia, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Brunei, negara-negara Timur Tengah bahkan Afrika,” ujarnya. Yu Miao, dikutip Kamis (23/5/2024).

Keberadaan pabrik es krim Joyday ini merupakan langkah awal investasi PT Yili Indonesia Dairy untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspor produk es krim Joyday ke negara lain.

Diungkapkannya Shelly Indonesia merupakan perusahaan es krim Indonesia pertama yang mendapat sertifikat Program Manajemen Risiko (PMR) dari Badan POM Republik Indonesia.

Seluruh versi produk Joyday telah terdaftar di Badan POM Republik Indonesia dan telah mendapatkan sertifikasi HALAL dari Daftar Badan Penjaminan Produk Halal (BPJPH). 

Selain itu, perusahaan saat ini terdaftar sebagai sistem manajemen keamanan pangan yang diakui oleh The Global Food Safety Initiative (GFSI) melalui sertifikasi FSSC 22000.

Sertifikat ini menjamin mutu dan keamanan pangan produk pada proses pengolahan produk di pabrik yang berlokasi di atas tanah seluas 17 dunam yang beroperasi mulai tahun 2021.

Tujuan dari pabrik ini adalah untuk memenuhi permintaan es krim di Indonesia dan negara-negara Asia. Pabrik ini merupakan pabrik es krim Yil yang pertama di Indonesia, dengan investasi saat ini sebesar Rp 2 triliun untuk menghasilkan produk utama, ujarnya. .

Dalam memenuhi kebutuhan produksi, PT Yili Indonesia menyokong 67% tenaga kerja lokal dan menggunakan 90% bahan baku lokal. Pihaknya juga berjanji akan melakukan transfer teknologi kepada pekerja Indonesia melalui pelatihan yang berkesinambungan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel