Bisnis.com, JAKARTA – Tumbuh di peternakan sapi perah di Osseo, Wisconsin, AS, Diane Hendricks selalu membayangkan dirinya kaya, bekerja dengan setelan jas, mengendarai mobil bagus, dan bekerja di kota.

Saat ini, wanita berusia 77 tahun itu diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar $20,9 miliar atau Rp339 triliun, hampir dua kali lipat kekayaannya dibandingkan tahun lalu.

Dia juga menduduki puncak daftar Forbes sebagai wanita terkaya di Amerika selama tujuh tahun berturut-turut.

Kekayaannya sebagian besar berasal dari bisnis peralatan atap ABC Supply miliknya. Hendricks mendirikan perusahaan yang berbasis di Beloit, Wisconsin bersama mendiang suaminya pada tahun 1982, dan saat ini menjabat sebagai ketuanya. Dia memiliki 100% saham perusahaan.

ABC Supply menghasilkan pendapatan $20,4 miliar tahun lalu dan memiliki lebih dari 900 lokasi cabang, menurut Forbes.

Masa kecil Hendrix memang tak sebaik anak-anak pada umumnya. Pada usia 10 tahun, Hendrix bercita-cita menjadi seorang petani seperti orang tuanya. Dia ingin bekerja di kota, dengan setelan jas dan mobil yang bagus.

Namun, ketika dia berusia 17 tahun, dia hamil dan harus menyelesaikan tahun terakhir sekolah menengahnya sambil tinggal di rumah.

Setelah tiga tahun, dia meminta cerai dari pacarnya, dan sebagai seorang ibu tunggal dia melakukan berbagai pekerjaan serabutan, bahkan bekerja sebagai pelayan di Playboy Bunny, sementara dia membangun karir di bidang real estate.

Setelah didirikan, dia bertemu dan menikah dengan kontraktor atap Ken Hendricks pada tahun 1970-an, dan keduanya mendirikan ABC Supply. 

Menurut situs ABC Supply, perusahaan mencapai penjualan tahunan sebesar $1 miliar untuk pertama kalinya pada tahun 1998.

Namun kesuksesannya bukan tanpa kendala. Pada tahun 2016, tahun pertama Hendricks menduduki puncak daftar wanita terkaya di Amerika, Milwaukee Journal Sentinel melaporkan bahwa dia tidak membayar sepeser pun pajak pendapatan negara dari tahun 2012 hingga 2014. Dia juga tidak membayar pajak negara bagian. pada tahun 2010.

Direktur pajak ABC Supply, Scott Bianchini, mengatakan hal itu belum tentu ilegal. Pasalnya, perusahaan tersebut mengubah klasifikasi pajaknya dari C-Corp menjadi S-Corp pada tahun-tahun tersebut.  

Sementara itu, Hendricks masih berbasis di kawasan Beloit yang berpenduduk hanya di bawah 37.000 jiwa. Dia membeli dan mengubah beberapa bangunan bersejarah dan bisnis lama di kota tersebut, dan menghabiskan jutaan dolar pada proyek lokal untuk membangun kembali properti terbengkalai yang membawa bisnis baru ke negara bagian tersebut.

Pada tahun 2017, Hendricks juga membuka pusat karir lokal untuk menyelenggarakan lokakarya keterampilan bagi siswa sekolah menengah dan atas, dalam topik seperti coding dan konstruksi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel