Bisnis.com, JAKARTA – China menyiapkan dana investasi putaran ketiga guna mengembangkan industrinya. Berdasarkan dokumen yang diserahkan ke buku pendaftaran usaha negara, modal terdaftarnya sebesar 344 miliar yakni Rp 763.
Reuters mengatakan pada Selasa, 28 Mei 2024 bahwa langkah tersebut mencerminkan upaya Presiden Xi Jinping untuk mencapai swasembada industri listrik dan tekanan dari kontrol ekspor dari Amerika Serikat.
Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, langkah-langkah pengendalian ekspor ke Negeri Paman Sam diambil karena adanya kekhawatiran China akan menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan kemampuan militernya.
Menurut Badan Informasi Kredit Nasional, Badan Informasi Kredit Negara, Dana Investasi Tiongkok tahap ketiga resmi diluncurkan pada 24 Mei 2024. terdaftar di Pemerintah Kota Beijing.
Tahap ketiga akan menjadi yang terbesar dari tiga dana yang diluncurkan oleh dana investasi terbesar Tiongkok, yang dikenal sebagai “Dana Besar”.
Menurut China Business Intelligence, Kementerian Keuangan Tiongkok merupakan pemegang saham terbesar dengan kepemilikan saham sebesar 17% dan aset sebesar 60 miliar. China Development Bank merupakan pemegang saham terbesar kedua sebesar 10,5%.
17 institusi lainnya terdaftar sebagai investor, termasuk lima bank terbesar Tiongkok, yaitu Industrial and Commercial Bank of China, Construction Bank of China, Agricultural Bank of China, Bank of China dan Bank of Communications, masing-masing menawarkan sekitar 6%. ibukota.
Dana tahap pertama ini didirikan pada tahun 2014 dengan modal sebesar 138,7 miliar, sedangkan tahap kedua menyusul pada tahun 2019 dengan modal sebesar 204 miliar.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Reuters pada bulan September 2023, salah satu bidang utama yang akan menjadi fokus subsidi putaran ketiga adalah peralatan manufaktur chip. Selain itu, Big Fund juga mempertimbangkan setidaknya dua perusahaan untuk berinvestasi pada putaran ketiga.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA