Business.com, JAKARTA – Kapasitas produksi alumina dalam negeri akan meningkat Pasalnya, pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawa Tahap 1 di Kalimantan Barat telah selesai.

Hari ini (24/9/2024) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menyaksikan injeksi bauksit pertama proyek Mempawa SGAR PT Borno Alumina Indonesia.

Injeksi bauksit adalah langkah pertama dalam proses produksi alumina. Dengan target produksi alumina perdana pada kuartal IV 2024, berikut 8 fakta proyek SGAR Mempawah: 1. Proyek Inalam dan Antam.

Proyek kilang bauksit dioperasikan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI), perusahaan patungan antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (tengah).

Dua anggota holding pertambangan PT Mineral Industries Indonesia (Persero) atau MIND ID sama-sama memiliki saham PT BAI, dengan Inalum 60% dan Antam 40%, yang merupakan proyek strategis nasional.

SGAR Mempawah merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan menghubungkan rantai pasok bauksit dari tambang Antamar dengan smelter aluminium Inalum.

Kehadiran Mempawa SGAR akan mengurangi ketergantungan impor alumina dari Australia. Alumina merupakan bahan utama dalam produksi aluminium primer seperti ingot, paduan, billet, batangan, keramik dan produk sehari-hari lainnya.

Hingga saat ini, bauksit masih menjadi penghambat rantai bisnis aluminium. Sebab, bauksit Antam harus dikirim terlebih dahulu ke negara tetangga untuk dilebur menjadi aluminium. Aluminium tersebut kemudian diangkut kembali ke pabrik peleburan aluminium Inalum untuk diproses, sebuah investasi yang sangat besar.

Menurut informasi terbaru dari Inlum, belanja modal Total belanja modal (capital shopping) proyek SGAR Mempawa Tahap 1 senilai US$941 juta atau Rp14,29 triliun. (Dengan asumsi nilai tukar Rp15.191 per USR)

Menurut Catatan Bisnis, 70% kebutuhan modal akan dipenuhi melalui pinjaman bank dan 30% sisanya berasal dari pemegang saham.

Sementara itu Investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan SGAR Mempawa ke Tahap 2 berjumlah $1,7 miliar atau Rp25,82 triliun kapasitas produksi.

Jika sudah beroperasi penuh, SGAR Mempawah Tahap I akan mampu menyerap 3,3 juta ton bauksit dan menghasilkan sedikitnya 1 juta ton alumina per tahun.

Mayoritas produk alumina dari SGAR Fase 1 akan digunakan sebagai bahan baku utama smelter aluminium Inalum yang berlokasi di Kuala Lumpur, Tanjung, Sumatera Utara. yang memiliki kapasitas produksi 260.000 ton

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.