Bisnis.com, JAKARTA – Anak muda yang mandiri secara finansial mungkin saja mengalami kendala dalam pengelolaan uang.
Penting untuk mengetahui cara melacak pendapatan dan pengeluaran Anda sejak usia dini. Forbes melaporkan bahwa semakin sedikit Anda mengetahui cara kerja uang, semakin besar kemungkinan Anda mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
Mengutip Investopedia, dengan memahami pengelolaan uang, Anda dapat membangun ikatan yang kuat untuk masa depan. Simak 6 tips mengelola uang dengan baik, bagi yang hidup mandiri: 1. Hindari kartu kredit
Latihlah kesabaran saat berbelanja. Jika Anda sedang menunggu penghasilan, Anda bisa membeli produk langsung dari rekening pembayaran Anda. Hal ini mencegah Anda menggunakan kartu kredit Anda untuk hal-hal yang tidak dapat Anda bayar.
Meskipun menggunakan kartu kredit dapat meningkatkan skor kredit Anda, hal ini juga mengurangi peluang Anda untuk berhutang. Anggaplah skor kredit Anda sebagai bonus setiap kali Anda melunasi pinjaman Anda. 2. Belajar menganggarkan
Anda dapat mempelajari cara menganggarkan atau mengelola uang dari Internet, atau mengikuti kursus keuangan.
Sederhananya, sisihkan sejumlah uang untuk pemasukan, pengeluaran, kebutuhan dan keinginan Anda. Setiap kali uang diterima atau dibelanjakan, tuliskan dalam anggaran.
Salah satu hal tersulit dalam penganggaran adalah tetap berpegang pada rencana Anda. Namun, jika Anda memperhatikan pola pendapatan dan pengeluaran bulanan, Anda dapat meningkatkan kebiasaan belanja Anda.
Misalnya, pembelian sehari-hari seperti kopi dan makan siang dapat memengaruhi keuangan Anda. Pengeluaran bulanan, seperti biaya kos, bisa lebih rendah. Anda hanya akan mengetahui hal-hal seperti itu dari anggaran. 3. Buat rekening dana darurat
Dana darurat merupakan tabungan yang digunakan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan. Tentu saja, jika anggaran Anda terbatas, tetap disarankan untuk menyisihkan sedikit untuk membangun dana darurat Anda.
Jika Anda terbiasa menabung, rekening tabungan Anda akan menjadi sesuatu yang dirasa perlu. Menurut Forbes, untuk dana darurat sebaiknya menggunakan rekening tabungan berbunga tinggi. Dibandingkan dengan saham, akun ini memiliki risiko yang jauh lebih kecil. 4. Aturan 30/50/20
Anda dapat menerapkan aturan 50/30/20 setelah Anda menerima gaji. Jika Anda masih muda, Anda juga bisa menggunakannya jika Anda mendapat tunjangan bulanan.
Habiskan 50% penghasilan Anda untuk kebutuhan pokok, 30% untuk kebutuhan pokok dan tidak penting, dan 20% untuk tabungan. Anda dapat menentukan ketiga jenis ini dalam rencana anggaran Anda. 5. Membedakan keinginan dan kebutuhan
Anda harus tahu cara membedakan keinginan dan kebutuhan, agar bisa mengelola uang dengan baik.
“Kebutuhan” adalah hal-hal yang Anda gunakan setiap hari, yang secara langsung dapat meningkatkan atau membahayakan kualitas hidup Anda. Misalnya saja biaya mobil atau angkutan umum, makanan sehat dan akomodasi.
Selebihnya, barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan, namun diinginkan, masuk dalam kategori “keinginan”. Ketika Anda perlu mengawasi dompet Anda, Anda dapat mengurangi pengeluaran “keinginan” tanpa mengorbankan kebutuhan hidup Anda. 6. Menetapkan tujuan/sasaran setiap tahunnya
Sesuatu yang sederhana seperti menetapkan tujuan keuangan setiap tahun dapat memotivasi Anda untuk menabung dan mengelola keuangan dengan lebih baik.
Sasaran ini bisa kecil atau besar, pendek atau panjang. Misalnya Anda ingin menabung Rp 10 juta dalam satu tahun. Dapatkah Anda melihat, kebiasaan apa yang menghalangi Anda untuk mencapainya? Hilangkan kebiasaan itu dan temukan hal baru yang lebih menguntungkan bagi Anda. (Ilma Rayhana)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel