Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai $398,3 miliar atau sekitar Rp 6.490 miliar pada April 2024, enam bulan sebelum akhir April 2024 (kurs Rp 16.295 per USD). Oktober mendatang Presiden Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. 

Erwin Haryono, Deputi Gubernur sekaligus Pejabat Komunikasi BI, mengatakan posisi ULN mengalami penurunan dibandingkan posisi Maret 2024 yang diperkirakan sebesar US$404,8 miliar. 

“Penurunan tersebut karena adanya utang luar negeri pemerintah dan swasta,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (14 Juni 2024). 

Erwin menjelaskan, pertumbuhan ULN Indonesia secara keseluruhan turun menjadi 1,5% year-on-year atau tahun ke tahun (year-on-year), setelah naik 0,2% pada Maret 2024.

Dalam catatan BI, Erwin menyebutkan posisi ULN pemerintah pada April 2024 sebesar $189,1 miliar, turun dibandingkan Maret 2024 sebesar $192,2 miliar. 

Pertumbuhan ULN sektor publik turun sebesar 2,6% (year-on-year), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang sebesar 0,9% (year-on-year).

“Penurunan posisi ULN pemerintah terutama didorong oleh alokasi dana investor nonresiden pada obligasi pemerintah nasional [SBN] dan instrumen investasi lainnya seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global,” lanjutnya. 

Penurunan tersebut juga sejalan dengan penurunan ULN swasta menjadi $195,2 miliar pada April 2024. Posisi tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar $198,0 miliar. 

Erwin mengatakan, ULN swasta turun dari 1,3% (year-on-year) menjadi 2,9% pada April 2024. 

Secara khusus, kelompok ini adalah lembaga keuangan dan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa non-keuangan, yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 5,7% (y/y) dan 2,2% (y/y).

Erwin mengatakan struktur ULN Indonesia secara umum masih sehat karena terus didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang. 

Hal ini tercermin dari ULN dan produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang turun menjadi 29,1% pada April 2024 dari 29,3% pada Maret 2024 yang didominasi oleh ULN jangka panjang yang mencapai 87,1%. total utang luar negeri. 

Oleh karena itu, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat kerja sama dalam memantau perkembangan ULN. Lebih lanjut, peran ULN akan terus dioptimalkan guna mendukung pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara yang berkelanjutan. 

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel