Bisnis.com, Jakarta – Merasa sedih karena kehilangan – atau kesedihan – merupakan hal yang dirasakan orang sepanjang hidupnya. 

Jika Anda kehilangan orang yang Anda sayangi atau hewan peliharaan, mengalami putusnya suatu hubungan, atau didiagnosis mengidap penyakit mematikan, Anda akan merasa kehilangan. Sesuatu diambil darimu, dan kamu sedih.

Sulit untuk menggambarkan emosi yang Anda rasakan saat kehilangan sesuatu. Menurut laporan HelpGuide, perasaan ini bisa berkisar dari keterkejutan, rasa bersalah, kemarahan, hingga kesedihan yang mendalam. 

Faktanya, perasaan kehilangan ini bisa berdampak pada kesehatan fisik kita – sulit tidur dan makan, sulit berpikir logis, dan dalam beberapa kasus, pusing dan hilang ingatan.

Salah satu kesulitan terbesar adalah kehilangan seseorang yang kita cintai. Bagaimana cara memproses kehilangan ini?  Berikut beberapa tips dari Harvard Health Press: 1. Sadarilah bahwa proses setiap orang berbeda.

Tidak ada cara yang benar atau salah dalam memproses kerugian. Metodenya bergantung pada kepribadian dan lingkungan Anda, serta cara Anda “menangani” berbagai hal. 

Proses ini juga akan memakan waktu yang berbeda-beda, mulai dari berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Seperti halnya kebangkitan, proses kekalahan ini juga mengalami pasang surut, namun dengan waktu yang cukup, proses ini akan menjadi lebih mudah.

Ingatlah bahwa setelah Anda menyelesaikan proses ini, akan ada saatnya perasaan kehilangan kembali muncul. Misalnya pada hari ulang tahun atau peringatan kematian yang bersangkutan. Ini normal, dan Anda dapat menangani metode “penanganan” Anda sendiri. 2. Jangan menghindari kesedihanmu

Anda pasti akan merasa sedih, dan hal itu akan memicu perasaan lainnya. Misalnya, Anda mungkin merasa marah karena merasa dunia ini tidak adil, atau merasa bersalah karena tidak sempat melakukan atau mengatakan sesuatu kepada orang yang Anda cintai.

Banyak orang akan mencoba mengalihkan perhatiannya, misalnya dengan melakukan lebih banyak pekerjaan. Namun, hal ini hanya akan menunda timbulnya kecemasan Anda. 

Saat kesedihan datang, yang terbaik adalah merasakannya sejenak. Hal ini agar perasaan sedih tidak mencapai puncaknya dan meledak karena terkurung dalam waktu yang lama.  3. Temukan orang lain yang dapat membantu Anda

Anda bisa mencari bantuan dari keluarga dan orang terdekat Anda yang juga sedang mengalami proses kehilangan. Ceritakan padanya tentang perasaan Anda, meskipun itu sulit – terutama bagi pria.

David Rosmarin, kepala program kesehatan mental di Rumah Sakit McLean di Amerika Serikat, mengatakan: “Berbicara dan memahami dengan orang yang meninggal, salah satu orang terdekatnya selama hidupnya, membantu semua pihak dalam hal ini.” praktis.”

Jika Anda merasa tidak nyaman melakukan hal ini, Anda selalu bisa pergi ke psikolog. Selain bisa bercerita dengan mudah berkat jaminan kerahasiaan, Anda juga bisa mendapatkan tips pemecahan masalah yang disetujui para ahli. 4. Temukan kenyamanan dalam spiritualitas

Spiritualitas dan ibadah bisa menjadi cara untuk menyembuhkan perasaan kehilangan yang kuat. Hampir semua agama dan kepercayaan dapat menginspirasi Anda untuk memahami dan mencapai kedamaian batin.

“Memahami cara hidup dan mati yang alami dapat menjadi transformatif. Spiritualitas dapat membantu Anda menerima kehilangan dengan memahami hubungan antara hidup dan mati.” David Rosmarin menjelaskan. 5. Jaga kesehatan jasmani dan rohani

Saat Anda berduka atas kehilangan, terkadang sulit untuk tetap sehat. Ada banyak hal yang bisa Anda fokuskan untuk menjaga kesehatan Anda.

Antara lain, Anda perlu menjaga pola makan dan pola tidur yang baik. Jika Anda meminum kafein dan alkohol, kedua hal tersebut dapat mengganggu pola tidur yang sehat.

Selain itu, sangat penting untuk olahraga teratur, seperti jalan kaki atau yoga. Olahraga adalah cara yang baik untuk mengevaluasi emosi.

Salah satu cara untuk melindungi kesehatan mental Anda adalah dengan bertemu orang lain. Beri diri Anda waktu untuk merasa normal, duduk bersama orang-orang terdekat atau makan. (Catatan: Rehana)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel