Bisnis.com JAKARTA – Penderita autoimun memiliki permasalahan kesehatan yang cukup kompleks.

Karena sistem kekebalan tubuh mereka melindungi mereka dari bakteri, Virus Sebab, virus ini menyerang sel-sel sehat yang berfungsi melindunginya dari jamur atau zat asing. Akibatnya, tubuh mudah terjangkit berbagai penyakit.

Penyebab pasti penyakit autoimun belum diketahui, namun penyakit ini berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat. Penyakit autoimun termasuk rheumatoid arthritis; Ada beberapa jenisnya, seperti lupus dan penyakit radang usus.

Orang autoimun mengonsumsi makanan kaya nutrisi; latihan penghentian merokok Tidak mengherankan jika menerapkan gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi dampak serius penyakit autoimun, dimulai dengan menghindari alkohol dan depresi.

Berikut laporan dari berbagai sumber yang merupakan kontraindikasi bagi pasien autoimun.

1. Stres

Menurut Global Autoimmune Institute, stres dapat memicu dan memperburuk penyakit autoimun. Noradrenalin, tubuh yang merasa stres Ia merespons dengan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Oleh karena itu, itu adalah usus, Ini mempengaruhi sistem kardiovaskular dan sistem kekebalan tubuh.

Stres menyebabkan rheumatoid arthritis; Hal ini terkait dengan penyakit autoimun yang disebut lupus eritematosus sistemik dan kolitis. Selain itu, Stres menyebabkan autoimun multiple sclerosis, yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Faktanya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 80% pasien multiple sclerosis mengalami tingkat stres yang tidak normal sebelum timbulnya penyakit.2. Merokok

Karena rata-rata orang merokok 12 batang atau lebih dalam sehari, rokok dapat dianggap sebagai kebutuhan primer. Penelitian yang diunggah ke National Library of Medicine menunjukkan bahwa asap rokok mengandung banyak bahan kimia yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Menghirup asap rokok tidak hanya berdampak pada penggunanya tetapi juga orang lain sehingga menjadikan mereka perokok pasif. Rokok menyebabkan rheumatoid arthritis; lupus eritematosus sistemik; Ini meningkatkan penyakit autoimun seperti hipertiroidisme Graves dan sirosis bilier primer.

Tak hanya itu, merokok menyebabkan ketidakseimbangan sistem imun tubuh. Stres oksidatif mempengaruhi perkembangan mekanisme penyebab penyakit bahkan dapat menginfeksi paru-paru.

3. Sinar matahari

Menurut Lupus Foundation of America, penderita lupus sebaiknya menghindari paparan sinar matahari berlebihan. Itu karena 40% hingga 70% pasien lupus mengalami efek yang memburuk akibat paparan sinar UV dengan intensitas yang cukup dalam jangka panjang.

Penderita lupus mungkin akan mengalami bintik merah di sekitar kulit dan rasa terbakar di kulit. Ingatlah bahwa penderita lupus memiliki kulit yang sensitif terhadap sinar matahari akibat rusaknya sel-sel kulit untuk melindungi tubuh dari sinar UV matahari.

4. Makan makanan yang terbuat dari tepung terigu (gluten).

Orang dengan penyakit celiac, orang dengan kondisi autoimun; Makan makanan berbahan dasar tepung sebaiknya dihindari. pada penderita celiac; Kehadiran gluten memicu respons sistem kekebalan tubuh yang menyerang lapisan usus kecil. Kondisi ini mengganggu proses penyerapan nutrisi dari makanan.

Seperti diketahui, Usus adalah “otak kedua” karena merupakan tempat kedudukan mikroflora yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan menoleransi antigen makanan serta merespons rangsangan patogen. Ketidakseimbangan mikrobiota menyebabkan peradangan di usus.

5. Minum alkohol.

Alkohol dapat mempengaruhi peradangan dan kehidupan mikroflora di usus, sehingga dapat melawan infeksi. Hal ini mempengaruhi kemampuan tubuh untuk pulih dari kerusakan organ dan cedera.

Alkohol mempengaruhi sistem pencernaan dan dapat mengubah jumlah dan ukuran mikroba usus, yang berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Dampak lainnya adalah terjadinya peradangan pada usus yang dapat mengakibatkan sirosis dan kanker hati, serta infeksi virus hepatitis. (Muhammad Sultan, Kandiya tertua)

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.