Bisnis.com, JAKARTA – Telur dinilai sebagai makanan sehat penuh manfaat.

Namun, mengonsumsi telur terlalu banyak dapat menimbulkan berbagai efek samping – terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Selain itu, berbagai faktor dapat mempengaruhi batas konsumsi telur harian setiap orang. Laporan dari Eat This, Not That, berikut 5 dampak terlalu banyak mengonsumsi telur: 1. Menggunakan lebih banyak kolesterol.

Selama bertahun-tahun, para ahli percaya bahwa kuning telur dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Telur mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi, yaitu sekitar 190 miligram.

Dietary Guidelines for American tidak merekomendasikan batasan spesifik konsumsi telur, namun hanya menyatakan konsumsinya harus serendah mungkin. Selain itu, riwayat keluarga merupakan faktor utama kadar kolesterol darah. 2. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan di Tiongkok mengungkapkan bahwa satu butir telur sehari dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Namun, makan tiga atau empat butir telur setiap hari bisa berbahaya. Sebuah studi tahun 2019 mengaitkan konsumsi kolesterol lebih dari 300 miligram per hari dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (CVD). Hasilnya, risiko kematian menjadi 18 persen lebih tinggi. 3. Pertambahan berat badan

Jika Anda menggabungkan telur dengan makanan seperti sosis berlemak, kentang goreng, pancake manis, atau kopi dan krim, berat badan Anda bisa bertambah.

Hal ini dimungkinkan karena makanan ini memiliki kandungan kalori yang tinggi. Untuk mengatasinya, Anda bisa memadukan telur dengan makanan bergizi – seperti bayam, paprika, atau tomat. Anda bisa mencoba memasak telur dengan lemak sehat – seperti alpukat atau minyak zaitun. 4. Meningkatkan risiko diabetes

Makan terlalu banyak telur dapat meningkatkan risiko terkena beberapa penyakit kronis. Pada tahun 2009, sebuah studi oleh Diabetes Care menunjukkan bahwa orang yang makan lebih dari tujuh butir telur dalam seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Cara memasak telur tidak akan mengubah kandungan nutrisinya. Namun, apa yang Anda gunakan untuk memasaknya bisa mengubah nilai gizinya.

Jika Anda menggoreng telur dengan mentega atau menyajikannya dengan daging olahan yang mengandung lemak dan natrium, telur dapat menjadi pembawa lemak jenuh, natrium, dan kalori ekstra.

Namun, Anda boleh mengonsumsi telur secukupnya dan tidak berlebihan. Jika dalam porsi yang tepat, Anda akan menemukan beragam efek positif dari mengonsumsi telur, seperti: Mendapatkan sumber protein yang rendah. Ini meningkatkan kolesterol HDL, jenis kolesterol baik yang diperlukan untuk penyerapan kolesterol LDL (kolesterol jahat). Penurunan berat badan – jika Anda menggunakan telur untuk menggantikan makanan yang mengandung karbohidrat. Temukan sumber vitamin D dan mineral selenium. Mengurangi peradangan. (Rafi Abid Wibisono)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel