Bisnis.com, JAKARTA – Pengawet pangan merupakan bahan tambahan (bahan tambahan pangan) yang biasa digunakan untuk membuat makanan lebih tahan lama dalam penyimpanan.

Meski makanannya segar, faktanya bahan pengawet mempunyai banyak efek negatif.

Jika tidak dibatasi, penggunaan banyak bahan pengobatan pasti bisa berbahaya bagi kesehatan Anda. Berikut ini banyak dampak negatif dari mengonsumsi makanan berbahan pengawet: 1. Gangguan jantung

Pengawet makanan – terutama yang mengandung garam – dapat membuat arteri Anda menjadi keras dan menyempit. Hal ini menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi atau yang sering disebut dengan hipertensi. Secara tidak langsung, gangguan kesehatan tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan jantung.

Jika Anda terus mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, fungsi jantung Anda akan menurun dan serangan jantung bisa terjadi. 2. Masalah Pencernaan

Pengawet makanan yang mengandung asam etanoat (cuka) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan. Tingginya kadar asam etanoat pada bahan pengawet tersebut dapat menyebabkan iritasi lambung. Anda mungkin juga mengalami refluks asam dan GERD. 3. Gangguan perilaku pada anak

Tak hanya berdampak secara fisik, pengasuh juga berdampak pada perilaku anak. Menurut beberapa penelitian, kombinasi bahan pengawet natrium benzoat menyebabkan anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) menjadi lebih aktif. Tentu saja dampak ini perlu diperhatikan. 4. Gangguan penyakit

Makanan – terutama yang memiliki kadar garam tinggi – dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh. Akibatnya, organ ginjal akan terasa terbebani dan fungsi ginjal pun menurun. 5. Meningkatkan risiko kanker

Jika penggunaan bahan tidak dibatasi maka risiko terkena kanker meningkat. Menurut jurnal Nutrition tahun 2019, daging olahan yang mengandung nitrit dapat menyebabkan terbentuknya senyawa N-nitroso – jika dikonsumsi berlebihan. Senyawa ini bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker tenggorokan. Pengobatan alami seperti pola makan merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Selain itu, senyawa benzena juga dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker pada tubuh manusia. 6. Alergi

Dilansir Acko, risiko paling umum yang terjadi jika Anda seorang caregiver adalah alergi dan intoleransi. Beberapa bahan seperti sulfit dan monosodium glutamat (MSG) dapat menimbulkan reaksi alergi – terutama jika Anda memiliki riwayat asma atau alergi lainnya. Jenis Pengawet Makanan

Dilansir Anti Additive, bahan pengawet makanan dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan produksinya, yaitu bahan pengawet alami dan buatan.

Pengawet makanan alami ditemukan langsung di alam. Beberapa bahan pengawet makanan alami yang sering digunakan dalam makanan antara lain garam, gula, cuka, dan bawang putih. Sedangkan bahan pengawet pangan buatan adalah produk buatan manusia, seperti asam benzoat, asam sorbat, sulfit, asam propionat, serta nitrit dan nitrat. Dilansir dari karenthrelkelnd.com, berikut beberapa jenis bahan pengawet makanan berbahaya: 1. BHA dan BHT

Keduanya merupakan antioksidan yang bersifat karsinogenik. Dalam beberapa kasus, zat ini juga diperbolehkan untuk digunakan dalam sereal, permen karet, dan keripik kentang. Menurut sebuah penelitian, zat ini dapat menyebabkan insomnia, kehilangan nafsu makan, kanker, rambut rontok, serta masalah ginjal dan hati. 2. Nitrat dan Nitrit

Zat ini sering ditemukan pada makanan kemasan – seperti hot dog, bacon, dan sosis. Ketika zat ini bercampur dengan asam lambung, maka akan terbentuk nitrosamin (sel kuat penyebab kanker). Nitrat dan nitrit juga dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan mual. 3. Sulfit

Terapi ini dapat menyebabkan sakit kepala, reaksi alergi, jantung berdebar-debar, dan gejala reaksi alergi lainnya. Sulfit, yang berguna dalam menghambat pertumbuhan bakteri, sering ditemukan pada buah-buahan, sayuran, anggur, dan minuman lainnya. (Rafi Abid Wibisono)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel