Bisnis.com, JAKARTA – Mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik bisa menjadi salah satu cara menunjukkan rasa cinta kepada orang tersayang.

Tidak hanya melalui tabungan dan investasi, perlindungan diri maupun harta benda harus direncanakan dengan matang. Mulailah dengan mengetahui tujuan keuangan Anda, mengelola pengeluaran dan pendapatan, serta mendiversifikasi portofolio investasi Anda.

Romy Buchari, Direktur Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia, mengatakan terkadang dalam pengelolaan keuangan kita fokus pada pengumpulan dan penyimpanan dana, namun kita lupa akan pentingnya menjaga diri dan harta kita.

Ia mengatakan melalui pengelolaan keuangan syariah dengan lima pilar utamanya, masyarakat dapat memiliki akses dan kemudahan terhadap berbagai produk perbankan syariah untuk menjaga nilai aset dan melindungi diri serta keluarganya.

Dengan demikian, kita dapat menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil dan lebih mempersiapkan masa depan keluarga yang ditinggalkan. Demikianlah 5 tips menjaga keuangan keluarga 1. Pengelolaan utang yang efektif dan cerdas.

Mempersiapkan pengelolaan utang yang efektif, memastikan rasio pembayaran terhadap pendapatan tidak melebihi 30% dengan memprioritaskan pembayaran produktif dibandingkan pembayaran konsumsi untuk menjaga kesehatan keuangan keluarga dalam jangka panjang.

Ingatlah untuk selalu membayar hutang Anda tepat waktu dan berpikir matang sebelum membeli, agar cicilan bulanan yang harus Anda bayarkan tidak mengganggu arus kas bulanan Anda dan Anda dapat mencapai tujuan keuangan Anda lebih cepat tanpa terbebani hutang. 2. Sisihkan penghasilan untuk dana darurat

Dana darurat dan tabungan merupakan dua komponen pengelolaan keuangan yang berbeda. Jika tabungan ditujukan untuk merealisasikan rencana atau kebutuhan tertentu dalam keluarga, baik jangka pendek maupun jangka panjang, maka dana darurat adalah uang yang khusus dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di masa depan.

Sebagai bentuk antisipasi dan perlindungan bagi keluarga Anda, sisihkan sebagian dari total penghasilan Anda setiap bulannya untuk dana darurat. Idealnya, sebelum mulai berinvestasi, masyarakat harus mempunyai dana darurat sebesar 3-6 kali lipat dari pengeluaran rutin bulanannya agar bisa siap secara finansial ketika menghadapi situasi buruk. 3. Diversifikasi portofolio investasi Anda

Diversifikasi portofolio bisa menjadi langkah tepat untuk meminimalisir faktor risiko dalam berinvestasi, termasuk kemungkinan turunnya nilai properti di masa depan.

Saat berinvestasi, tingkat risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan keuntungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan diversifikasi portofolio dengan menempatkan dana investasi pada berbagai instrumen investasi syariah.

Dengan memilih lebih dari satu jenis instrumen investasi, masyarakat dapat mencapai hasil yang lebih seimbang dan memaksimalkan keuntungan. 4. Menyiapkan dana pensiun hari tua kaya

Yang terakhir adalah penyiapan dana pensiun hari tua. Dengan menginvestasikan sebagian pendapatan Anda di usia dini, Anda dapat mencapai masa pensiun yang baik tanpa mempengaruhi situasi keuangan Anda dan membebani keluarga Anda di masa depan.

Karena dana terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dan baru digunakan nanti, maka menemukan instrumen investasi syariah jangka panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko untuk membangun dana pensiun, seperti reksadana, obligasi/sukuk syariah, dan saham syariah akan membantu. membangun dana pensiun yang stabil. ‘mencapai bila diperlukan. 5. Pilih asuransi jiwa dan kesehatan yang tepat

Jika utang, dana darurat, dan investasi dikelola dengan baik, kehidupan masyarakat sehari-hari tidak bisa lepas dari berbagai risiko yang dapat mempengaruhi keadaan keuangannya. Meski risikonya tidak bisa dihilangkan, namun bisa diminimalisir dengan memilih asuransi syariah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Asuransi kesehatan dapat membantu menjaga keuangan tetap stabil ketika ada anggota keluarga yang sakit, sedangkan asuransi jiwa menunjang kondisi keuangan ketika saudara kandung meninggalkan keluarga.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel