Bisnis.com, Jakarta — Gaya hidup halal, khususnya bagi umat Islam, menjadi hal mendasar yang harus diikuti dalam setiap aspek kehidupan. Tidak hanya halal dalam hal makan, tetapi juga halal dalam bahan makanan pokok serta halal dalam urusan bisnis dan keuangan.
Dede Rosidah alias Mamah Dedeh mengingatkan keluarga muda untuk menjalani hidup halal yang bernada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
“Apa yang kita makan, apa yang kita minum, apa yang kita gunakan, apa modal yang kita punya harus berlandaskan Halalan Thaiyyaban. “Jadi mari kita kembali ke Halalan Thaiyib yang legal, cara mendapatkannya yang halal, Thaiyib hasilnya [bagus],” ujarnya seperti dikutip dalam postingan Instagram Bank Indonesia @bank_indonesia pada Senin (11/4/2024).
Untuk mencapai hal tersebut, Bank Indonesia (BI) memiliki empat cara untuk mendukung gaya hidup umat Islam dan muslimah.
Pertama, menelusuri bahan-bahan produk melalui aplikasi penelusuran Halal untuk memastikan kehalalannya.
Misalnya suatu produk pangan olahan seperti sosis atau bakso dapat ditelusuri dari bahan baku dan prosesnya.
Kedua, memperkuat ekosistem syariah bagi dunia usaha melalui digitalisasi pesantren. Di antaranya digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit, pencatatan keuangan, dan pengembangan akreditasi pesantren.
Ketiga, pengembangan produk Sharia Restricted Investment Account (SRIA) untuk memfasilitasi pembiayaan investasi syariah oleh perbankan.
SRIA yang berakar pada Mudharbah Muqaiyadah merupakan suatu rencana investasi yang risikonya ditanggung oleh investor. Produk SRIA memberikan pilihan investasi yang sesuai dengan syariah dan memberikan transparansi dan pembagian risiko antara bank dan klien investor.
Dengan perkembangan ini diharapkan produk investasi keuangan Bank Syariah semakin diminati masyarakat. Dengan demikian, bank syariah dapat mengumpulkan dana dari klien investasi dan mengarahkan mereka ke proyek tertentu berdasarkan perjanjian bagi hasil.
Keempat, Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (SNLIEKSI) untuk meningkatkan literasi Islam.
Hal ini akan mendorong literasi masyarakat dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada Indonesia Shariah Economic Festival (ISEF) 2024, BI mengungkapkan empat gaya hidup halal ini dapat memajukan Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKsyar) di Indonesia, meski tantangan global masih menghantui perekonomian domestik.
Gubernur BI Perry Warjio Tema ISEF 2024 ‘Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan’ mencerminkan kekuatan sinergi bersama untuk mewujudkan ekonomi syariah sebagai modal baru penggerak perekonomian Indonesia.
“Selama sebelas tahun, ISEF telah menjadikan perekonomian keuangan Indonesia sebagai yang terbesar, terintegrasi dan menjadi kebanggaan kita semua. “Kami semakin dekat untuk mewujudkan visi menjadi salah satu pemain halal terkemuka di dunia,” ujarnya pada pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu. /10/2024).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel