Bisnis.com, Jakarta – Tim internal Prabowo Subianto telah melakukan evaluasi secara adil dan akurat terhadap beberapa calon Kepala Badan Pajak Negara atau Menteri Negara Bagian Pajak.
Informasi yang dihimpun Bisnis, keempat nama tersebut antara lain mantan Direktur Bea dan Belanja Kementerian Keuangan Permana Agung, anggota DPR RI Muhammad Misbakhun, mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji. Masyarakat (BPKH) Angito Abimanyu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Business Insider pada Rabu (9/10/2024), “[Nama] dipanggil dan diberitahu tentang program tersebut di depan kelompok yang terpilih sebagai presiden.
Informasi ini diperkuat dengan nama-nama orang yang ikut serta dalam uji kemungkinan Menteri Pajak negara untuk memimpin organisasi baru tersebut. Menurut dia, nama-nama di atas tercatat sebagai perwakilan pimpinan BPN atau Kementerian Pendapatan Negara.
Bahkan, ia secara terang-terangan menyatakan usulan tersebut akan disampaikan langsung di hadapan Dewan Pertimbangan Presiden terpilih Prabowo, Burhanuddin Abdullah, dan saudara laki-laki Prabowo, Hashim Jojohadikusumo.
“Presentasi di hadapan Pak Hasyim dan Pak Burhanuddin Abdullah,” ujarnya.
Saat dihubungi Bisnis, baik Bambang Bradjonegoro, Angito Abimanyu, dan Muhammad Misbakhun enggan menjelaskan lebih lanjut, termasuk enggan memberikan konfirmasi terkait proses seleksi.
“Enggak tahu, saya kurang yakin,” kata Bambang Bradjonegoro saat dihubungi Bisnis.
Begitu pula beberapa orang di tim Presiden terpilih Prabowo yang bungkam saat ditanya mengenai proses pemilihan pimpinan baru lembaga tersebut.
Saya belum bisa share persiapannya, kata anggota dewan pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibron Drazad Vibowo.
Jika dicermati, keempat nama ini bukanlah hal baru di dunia perpajakan. Misalnya, Bambang Bradjonegoro pernah menjabat Wakil Menteri Keuangan pada 2013-2014 dan Menteri Keuangan pada 2014-2016.
Salah satu kemajuan nyata adalah program amnesti pajak yang dilaksanakan pada tahun 2016.
Angito Abimanyu kemudian menjabat sebagai Kepala BPKH dan mengepalai Pusat Kebijakan Keuangan (BKF) Kementerian Keuangan pada tahun 2006-2010.
Sedangkan Muhammad Misbakhun merupakan mantan pegawai Departemen Pajak Kementerian Keuangan yang memutuskan menekuni karir politik sebagai pengacara di Senayan pada tahun 2009.
Sementara Permana Agung juga bukan wajah baru di kancah perpajakan. Ia tercatat sebagai mantan Direktur Jenderal Pajak dan Pendapatan Kementerian Keuangan pada periode 1999-2002.
Untuk menyeimbangkan langkah pembentukan badan baru tersebut, masing-masing Direktorat yang terlibat bertugas melakukan kajian terhadap fungsi, kegiatan, fungsi dan wewenang BPN/Kementerian Pendapatan Negara.
Namun hasil pemeriksaan yang dilakukan Direktorat Jenderal Anggaran, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan Direktorat Jenderal Pajak masih dirahasiakan dan hanya dibicarakan dalam rapat pimpinan khusus.
Dapat dipastikan BPN/Departemen Pendapatan Negara merupakan lembaga utama pemungutan penerimaan pajak, bea dan cukai, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel