Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Semen Indonesia (ASI) melaporkan Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN) telah menyerap 1,71 juta ton semen dari berbagai anggotanya dalam tiga tahun pembangunan atau mulai tahun 2022.
Presiden ASI Lilik Unggul Raharjo menjelaskan kebutuhan semen untuk pembangunan IKN Nusantara pada tahun 2022 sebanyak 130.000 ton.
Kemudian pada tahun 2023 sesuai percepatan pembangunan berhasil menerima 980.000 ton. Tahun ini, 600.000 dari rencana 830.000 ton telah diambil.
Dengan demikian, total serapan tahun 2022 hingga Juli 2024 sebanyak 1,71 juta ton.
“Kalaupun melihat rencana APBN sepertinya akan meningkat menjadi 1,9 juta ton pada tahun 2024,” ujarnya dalam forum Bisnis Indonesia di kantor Bisnis, Rabu (4/9/2024).
Perkiraan tersebut seiring dengan serapan signifikan pada Juli lalu, menjelang perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Secara keseluruhan, pada Januari hingga Juli 2024, Kalimantan terus mengalami peningkatan serapan semen yang signifikan yakni sebesar 22%.
Dari segi volume, serapan semen Kalimantan mencapai 3 juta ton, dimana 50% atau sekitar 1,5 juta ton diserap oleh IKN.
“40% itu IKN. Jadi sekitar 600.000-an diserap IKN. Kalau kita bicara sekarang, berarti sudah 7 bulan, mudah-mudahan nanti bertambah, tapi 1,9 juta ton. Saya tidak yakin bisa mencapai sekitar , “katanya.
Secara keseluruhan, Lilik mengatakan pengembangan IKN Nusantara akan membantu penyerapan semen yang saat ini mengalami overproduksi atau kelebihan pasokan.
Berdasarkan data ASI, kapasitas produksi semen Indonesia mencapai 119,9 juta ton pada tahun 2023. Sedangkan kebutuhan semen dalam negeri sekitar 65,6 juta ton. Artinya, masih ada pasokan semen yang belum termanfaatkan sebanyak 54,5 juta ton.
ASI juga menyatakan enam dari 16 anggotanya merupakan pemasok IKN. Dimulai dengan Sperm Indonesia Group, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), PT Cemindo Gemilang, Conch Cement, hingga Kobenxindo.
Keberlanjutan IKN diharapkan dapat membantu menyerap kelebihan semen yang ada di tahun-tahun mendatang.
Lilik menegaskan, industri semen lokal sudah sangat siap mendistribusikan dan menyebar ke berbagai wilayah Indonesia.
“Keberlanjutan [IKN] diharapkan bisa menyerap industri semen. “Padahal dampak pembangunan IKN terhadap perolehan pasar secara keseluruhan tidak terlalu besar, hanya 2,8% dari total kebutuhan nasional,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel