Bisnis.com, WONOSARI – PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus memaksimalkan pemanfaatan biomassa untuk pengganti batubara pada pembangkit listrik terintegrasi atau PLTU.
Upaya yang dilakukan untuk menjamin pasokan biomassa adalah dengan memulai Program Penanaman Energi Indigofera.
Sekretaris Perusahaan PT PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, pihaknya saat ini bekerja sama dengan Kesultanan Yogyakarta serta Desa Gombang dan Karang Asem, Kabupaten Gunungkidul, desa binaan PLN EPI, untuk menanam pohon yang bisa diubah menjadi biomassa.
Indigofera adalah pembangkit energi multifungsi. Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan batangnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber biomassa.
Sejak tahun 2023, telah berhasil ditanam 100.000 pohon Indigofera di kedua kecamatan tersebut, kata Mamit. Hingga akhir tahun ini, PLN EPI akan menanam 50.000 pohon Indigofera di Karang Asem dan Gombang serta menanam 150.000 pohon Infogofera di Kabupaten Gunung Kidul.
Mamit menjelaskan, 50.000 pohon Indigofera yang ditanam dapat menghasilkan sekitar 300 ton biomassa untuk kebutuhan PLTU.
“50.000 menghasilkan 300 ton biomassa per tahun,” kata Mamit saat berkunjung ke website Gunung Kidul, Kamis (25/7/2024).
Biomassa yang dihasilkan selanjutnya akan digunakan oleh PLN EPI untuk menyuplai kebutuhan umum PLTU Pacitan.
“Iya, pengirimannya ke Pacitan.”
Selain itu, terkait penambahan lahan untuk penanaman pohon yang mampu menghasilkan biomassa, Mamit mengatakan pihaknya saat ini fokus di dua kecamatan di wilayah Kota Gunung Kidul.
PLN tidak menutup kemungkinan adanya tambahan ruang untuk penanaman pohon biomassa di tempat lain.
“Di Cilacap juga kita tiru. Kemarin kita tanam 50.000 di Adipaala dan kemarin saya sampaikan di Tasik kita tanam 50.000,” kata Mamit.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel