Bisnis.com, Jakarta – DPR mengungkapkan Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) belum merasakan investor dari luar negeri.
Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Poornama mengatakan, jika negara lain berminat berinvestasi di IKN, hal itu tetap merupakan ungkapan niat atau ketertarikan untuk berinvestasi.
Namun, masih belum ada investor asing yang menyadari minatnya.
“Investor IKN seluruhnya masih berasal dari dalam negeri, masih 30 persen dari target. Targetnya Rp 100 triliun, tapi yang tercapai hanya Rp 31 triliun,” ujarnya di hadapan pejabat di Jakarta, Sabtu (8). .kata dalam pernyataan itu.
Ia juga khawatir pengunduran diri Ketua dan Wakil Ketua IKN beberapa waktu lalu dapat merusak kepercayaan investor terhadap negara lain.
Menurut dia, investor akan menduga ada permasalahan dalam perkembangan IKN sehingga ketua dan wakil ketua Otoritas IKN akan mengundurkan diri.
“Jadi yang menjadi pertanyaan pemerintah saat ini adalah bagaimana meyakinkan investor bahwa uangnya aman untuk diinvestasikan di IKN,” ujarnya.
Oleh karena itu Suryadi menyarankan pemerintah mereformasi rencana internal pengembangan IKN agar dikaitkan dengan beberapa faktor.
“Pemerintah harus meyakinkan dunia usaha dalam dan luar negeri bahwa IKN layak untuk dijadikan investasi. “Sekarang ini adalah masalah yang harus diselesaikan oleh pemerintah,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Konsorsium Nusantara Sugianto Kusuma Ho Aguan mengaku tak terima dengan mundurnya dua pimpinan senior IKN tersebut.
Aguan diketahui menyambut baik terpilihnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memimpin otoritas IKN untuk sementara waktu.
Menurutnya, di bawah kepemimpinan Basuki, kemajuan pembangunan IKN bisa dipercepat.
“Apalagi sekarang PJnya Pak Basuki, saya yakin kita bisa bergerak lebih cepat, menyelesaikan semua pekerjaan lebih cepat, sehingga semua investor juga percaya ini alternatifnya,” ujarnya. Aguan mengatakan, progres pembangunan Hotel Nusantara saat ini sekitar 90 persen.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel