Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah meminta Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkaji secara mendalam rencana konsultasi komunikasi nonmoneter (PMN) kepada 12 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun ini. .
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Ronald Silaban menyatakan, ada empat BUMN yang perlu melakukan sertifikasi ulang karyanya untuk membentuk PMN non-keuangan dalam sistem pengelolaan aset (BMN).
Hal ini terjadi karena Kebijakan Publik (PP) mengenai kepailitan PMN empat BUMN tahun 2022/2023 belum rampung.
“Karena rencana PP tersebut belum selesai pada 2022/2023, maka perlu dilakukan penguatan struktur dalam agar bisa ditangani pada 2024,” ujarnya dalam Pemaparan Pendalaman Ibu Kota (PMN) DKI. dalam APBN tahun anggaran 2024 di DPR, Senin (1/7/2024).
Empat BUMN yakni PT Hutama Karya telah diberikan 30 bidang tanah di Tangerang dan dua bidang tanah di Palembang yang memiliki properti senilai BPPN 1,94 triliun.
Kemudian PT Sejahtera Eka Graha berencana mengakuisisi 71 bidang tanah di Bogor yang eks milik BPPN senilai Rp 1,22 triliun.
Pemerintah juga berencana memberikan PMN non tunai berupa 1 tanah dan gedung perkantoran untuk PT Varuna Tirta Prakasya dengan harga pembelian Rp 23,19 miliar.
Terakhir, pemerintah akan memberikan perusahaan BMN milik Kementerian Kesehatan sejumlah Rp 68 miliar kepada PT Biofarma.
Namun anggota DPR meminta informasi terkini mengenai keempat BUMN tersebut. Pasalnya, PT Varuna Tirta Prakasya harus dialihkan ke PT Danareksa.
Saat ini PT Danareksa PMN rencananya akan diakuisisi menjadi BMN oleh Kementerian PUPR dengan nilai Rp3,35 triliun.
Saat ini, Wakil Presiden 11 Dolfie O.P. Palit dengan tegas membantah Bank Tanah akan menerima PMN, meski dia tidak hadir.
“Untuk Bank Nasional, saya sarankan agar kita hilangkan dari kebutuhan kajian sehingga kita tidak sepakat untuk membukanya pada tahun 2024,” tegasnya.
Menurut dia, sejak tahun 2022, PMN DPR menolak memberikan Bank Tanah. Setelah itu, Dolfie kecewa karena pemerintah tidak mengikuti rekomendasi Komisi XI dan memasukkannya atas nama Bank Tanah dalam rencana penyaluran PMN.
“Sebelumnya diklarifikasi, kok rekomendasi Komisi XI dan Kemenkeu tidak ditindaklanjuti? Jadi, kami langsung berselisih dengan Bank Nasional sejak awal,” lanjut Dolfie.
Berikut daftar 12 bidang tanah penerima non PMN 2024 PT Hutama Karya BUMN/Lembaga atas 30 bidang tanah di Tangeran dan dua bidang tanah di Palembang yang merupakan lahan eks BPPN dengan perkiraan nilai Rp 1,94 triliun. . PT Sejahtera Eka Graha berupa 71 bidang tanah di Bogor yang merupakan properti eks BPPN senilai Rp 1,22 triliun. PT Varuna Tirta Prakasya PMN non tunai berupa 1 jasa tanah dan bangunan PT Varuna Tirta Prakasya dengan pembelian Rp 23,19 miliar. PT Biofarma PMN non tunai untuk PT Biofarma berupa peralatan dan bangunan untuk fasilitas produksi vaksin influenza lama. Belanja Negara (BMN) milik Kementerian Kesehatan senilai Rp68 miliar. Peru Damri PMN tunai Peru Damri pada 580 jenis usaha milik BMN Kementerian Perhubungan senilai Rp 460,72 miliar. LPPNPI/Airnav Peru berupa 191 gedung dan navigasi bandara oleh BMN Kementerian Perhubungan senilai Rp301,89 miliar. PT Pertamina BUMN akan melakukan pengadaan 82 peralatan gas bumi standar, 1 peralatan SPBG, dan peralatan pipa SPBG. Selain itu, ada juga 2 merek bandara injeksi bahan bakar yang nilainya triliunan. PT Perkebunan Nusantara IIIBMN dari Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian telah menerima bantuan senilai Rp828,36 miliar berupa 2 unit PLTBg POME dan peralatan untuk industri gula dan industri bioetanol. Perumnas Peru berupa 7 kavling dan 3 kompleks bangunan di Batavia, Bogor, Surabaya, Batam dan Medan dengan nilai Rp 1,4 triliun. PT DanareksaPT Danareksa berencana PMN mengambil alih BMN dari Kementerian PUPR, penyediaan infrastruktur di KIT Batang senilai 3,35 triliun. Bank Nasional Indonesia berencana mengakuisisi 6 bidang tanah di Karawang, Semarang, dan Bali senilai Rp 265,17 miliar.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel