Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada pekan lalu. Seiring dengan pelemahan tersebut, ada saham-saham seperti BDKR dan MSIN yang mengalami penurunan tajam atau kerugian signifikan dalam sepekan terakhir. 

Di posisi pertama, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk menjadi yang paling merugi. (BDKR). BDKR turun 40,92% selama sepekan dari Rp 545 menjadi Rp 322 per saham. 

Pendirian BDKR diikuti oleh PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) mengakhiri perdagangan pekan ini di Rp 4.460 per saham, turun 36,29% dari harga penutupan pekan lalu Rp 7.000 per saham.

PT Multipoláris Tbk berada di peringkat ketiga yang paling merugi. (MLPL) turun 31,35% menjadi Rp 127 pada pekan ini dari Rp 185 per saham pada pekan lalu.

Lalu ada saham PT Cipta Perdana Lancar Tbk. (PART) naik 30,91% menjadi Rp 76 per saham dan PT Matahari Putra Prima Tbk. tetap untuk harga per saham. (MPPA) terkoreksi 26,42% menjadi Rp78 pada penutupan Jumat (11/08/2024).

Peringkat keenam dan ketujuh ditempati oleh emiten SKLT dan LPPS yang mengalami penurunan sebesar 24,61% dan 22,34% selama sepekan. SKLT berakhir di Rp 193 per saham dan LPPS di Rp 73 per saham pada pekan ini.

JMAS, SMIL dan MSIN masing-masing menjadi pecundang berikutnya di peringkat kedelapan dan kesepuluh.

JMAS turun 22,14% ke Rp109 dalam sepekan, SMIL turun 21,05% ke Rp180, dan MSIN turun 19,61% ke Rp1.025 pada pekan ini.

FYI: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sepekan terakhir melemah. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 2,91% pada pekan perdagangan, 4-8 November 2024.

10 Daftar Seri Hilang Teratas Minggu Ini: 

1. BDKR : Rp 322 (-40,92%)

TINGKAT 2: Rp 4460 (-36,29%)

3. MLPL: Rp127 (-31,35%)

4. TEMPAT : Rp 76 (-30,91%)

5. MPPA: Rp78 (-26,42%)

6. SKLT : Rp 193 (-24,61%)

7. LPSS: Rp73 (-22,34%)

8. JMAS : Rp 109 (-22,14%)

9. ATA : Rp 180 (-21,05%)

10. MSIN : Rp 1025 (-19,61%)

Penafian: informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel