Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah Bank Ekonomi Rakyat (BPR) semakin menyusut. Pada tiga bulan pertama tahun ini atau triwulan I 2024, ada 10 BPR yang ditutup. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan klarifikasi terkait situasi tersebut.

Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah BPR di Indonesia mencapai 1.392 unit pada Maret 2024, turun 10 unit dalam tiga bulan atau dibandingkan Desember 2023 yang masih mencapai 1.402 BPR.

Sedangkan secara year on year atau year on year pada Maret 2023 terjadi penurunan sebanyak 34 BPR. Per Maret 2023, terdapat 1.426 BPR di Indonesia. 

Penurunan tersebut terjadi di tengah pencabutan izin usaha BPR oleh OJK akibat bank tersebut kolaps.

Baru-baru ini OJK mencabut izin usaha BPR Jepara Artha sesuai keputusan anggota Dewan Komisioner OJK nomor KEP-42/D.03/2024 tanggal 21 Mei 2024 untuk mencabut izin usaha PT. BPR Bank Jepara Artha (Perseroda). 

Pada tiga bulan pertama, OJK juga mencabut izin usaha BPR Aceh Utara, BPR EDCCASH, Perumda BPR Bank Purworejo, PT BPR Bank Pasar Bhakti, PT BPR Usaha Madani Karya Mulia, BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda) dan BPR Wijaya. Koperasi Kusum. 

Dampaknya, hingga kini ada 12 BPR yang bangkrut dan izinnya dicabut OJK. Padahal, sejak tahun lalu, baru 4 BPR yang dicabut izin usahanya oleh OJK.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Raye mengatakan, pencabutan izin usaha BPR pada dasarnya dilakukan untuk membersihkan BPR yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat melindungi kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

“[Pencabutan persetujuan] sudah lama dipertimbangkan. “Jadi kalau tidak bisa diselamatkan, kita serahkan ke Lembaga Penjamin Simpanan [LPS],” ujarnya kepada awak media, baru-baru ini di Jakarta.

Selain izin usahanya yang dicabut, ada sejumlah BPR yang masuk atau terdaftar.

Dian menjelaskan, OJK saat ini telah menyetujui penggabungan BPR besar hingga Maret 2024, sebanyak 43 BPR, melalui merger menjadi 14 BPR. Terdapat pula 32 BPR yang kini memenuhi syarat konsolidasi menjadi 10 BPR.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA