Bisnis.com, Jakarta – Pada kuartal I 2024, banyak bank yang melaporkan peningkatan laba. Seiring dengan angka pertumbuhannya, setidaknya ada 10 bank dengan profitabilitas tertinggi di Indonesia.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioxa Sihan mengatakan, pada awal tahun ini masih banyak bank yang melaporkan kenaikan laba meski kinerjanya tidak sebaik awal tahun lalu. Sebab, industri perbankan menghadapi banyak tantangan.

“Perbankan dihadapkan pada restrukturisasi kredit yang belum disalurkan, melemahnya nilai tukar rupiah, dan situasi perekonomian serta daya beli masyarakat yang belum membaik,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/5/2024).

Bank Jumbo atau Kelompok Bank Bermodal (KBMI) IV kembali melaporkan kenaikan laba meski tidak sebesar kuartal I tahun lalu.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI misalnya) melaporkan kenaikan laba sebesar 2,47% menjadi Rp 15,88 triliun pada kuartal I 2024. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang laba BRI tumbuh pesat sebesar 27,4% year-on-year.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melaporkan laba konsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun pada Q1 2024, naik 1,13% YoY (YoY). Pada kuartal I-2023, pertumbuhan laba perseroan meningkat menjadi 25,2% year-on-year.

CEO Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan banyak tantangan yang mempengaruhi operasional bank, termasuk perolehan laba di awal tahun ini.

“Pengaruh perekonomian global terhadap kinerja, salah satunya, industri perbankan sangat kuat, meskipun saat ini lingkungan pasar yang penuh tantangan dan ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor yang menghalangi The Fed untuk menurunkan suku bunga, hal ini mempengaruhi dinamika pasar keuangan dalam negeri,” ujarnya bulan lalu (30/4/2024) tentang aktivitas Bank Mandir.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) bukukan laba bersih kepada pemegang saham sebesar Rp 5,32 triliun pada kuartal I 2024, naik 2,02% YoY.

Laba BNI pada awal tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 31,75% year-on-year.

Penurunan laba BNI bertepatan dengan penurunan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 9,8% year-on-year menjadi Rp 9,39 triliun pada Q1 2024. Penurunan NII menyebabkan pembayaran bunga meningkat sebesar 47,5% year-on -tahun menjadi Rp 6,48 triliun.

Nasabah bertransaksi di ATM BNI/Istimewa

Meski begitu, Direktur Utama BNI Roic Tumillar mengatakan, laba BNI masih bisa meningkat karena beberapa faktor non-likuid. Aset non-likuid BNI sebesar Rp 5,1 triliun meningkat signifikan sebesar 15,9% year-on-year.

“Pendapatan non bunga yang menyumbang sebesar 35% dari total pendapatan BNI pada triwulan I 2024, terutama berasal dari pendapatan surat berharga dan dana dari usaha perdagangan,” kata Roic dalam pemaparan kegiatan BNI, Senin (29/4). ). /2024).

Dalam sebulan terakhir, harga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi satu-satunya bank jumbo yang mampu mencatatkan pertumbuhan laba dua digit pada kuartal I-2024.

Laba BCA naik 11,7% secara tahunan menjadi Rp 12,87 triliun hingga Maret 2024. Meski demikian, pertumbuhan laba BCA di awal tahun ini masih tak jauh dari periode yang sama tahun lalu, di mana laba BCA meningkat 42,97%.

Siapa bank yang paling menguntungkan?

Saat ini, setidaknya ada 10 bank dengan laba tertinggi di Indonesia pada kuartal I 2024. Meski meningkat tipis, BRI tetap menjadi bank dengan laba tertinggi pada kuartal I 2024 sebesar Rp 15,88 triliun.

Disusul BRI yang meraup laba Rp 12,87 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, di posisi kedua. Sedangkan Mandir Bank yang meraup keuntungan 12,7 triliun Naira berada di urutan ketiga.

Pelanggan melakukan transaksi bank di ATM di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/4/2018)./JIBI-Rachman

Urutan keempat ada BNI yang meraup laba Rp 5,32 triliun. Posisi kelima dimiliki oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) Begitu pula BSI yang meraup laba Rp 1,7 triliun pada kuartal I 2024.

Dibandingkan kuartal sebelumnya, BSI berhasil menyalip PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) yang membukukan laba Rp 1,68 triliun pada kuartal I 2024.

BSI mengungguli CIMB Niaga pada awal tahun ini karena labanya tumbuh sebesar 17,06% year-on-year. Sedangkan CIMB Niaga naik 6,32% year-on-year.

PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) menduduki peringkat ketujuh sebagai bank dengan laba tertinggi di Indonesia sebesar Rp 1,67 triliun, naik 13,34% YoY.

Posisi kedelapan menjadi milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dengan laba Rp 860,19 miliar pada tiga bulan pertama tahun 2024. Laba bank pelat merah ini meningkat 7,4% year-on-year.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menempati urutan kesembilan dengan laba Rp 831,24 miliar, meningkat 1,6% pada kuartal I 2024.

Masukkan nama PT Bank Permata Tbk. (BNLI) yang menempati peringkat 10 sebagai bank paling menguntungkan di Indonesia. Laba Bank Permata pada kuartal I 2024 mencapai 807,31 miliar GEL, meningkat 6,79% year-on-year.

Dibandingkan triwulan sebelumnya, nama Banki Permata tidak masuk sepuluh besar. Masuknya Bank Permata menggantikan bank milik konglomerat Chairul Tanjung, PT Bank Mega Tbk. (MEGA) yang masuk 10 besar pada kuartal terakhir.

Tercoretnya Bank Mega dari bank-bank berpendapatan tinggi menyusul penurunan laba bersih bank tersebut pada kuartal I-2024 sebesar 18,55% year-on-year menjadi Rp802,51 miliar.

Padahal, jika menilik periode yang sama tahun lalu, Bank Mega mampu memperoleh laba sebesar Rp985,38 miliar, melampaui laba Bank Danamon dan BTN pada periode yang sama. Berikut peringkat 10 bank dengan laba tertinggi pada triwulan I 2024: Sumber: Laporan keuangan masing-masing bank pada triwulan I 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA